Sindir Orang yang Suka Kafir-kafirkan Orang Lain, Ngabalin: Untuk Apa Sorban Parabolanya Lebih Besar dari Saya?
Ali Mochtar Ngabalin menyindir sosok yang kerap memakai sorban di kepalanya dan menyerukan adanya revolusi akhlak. Menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) itu, tokoh masyarakat tersebut kerap melontarkan kalimat-kalimat yang berpotensi memecah belah bangsa.
Dia menyebut tokoh tersebut sebagai seseorang yang banyak dihormati, tapi yang keluar dari mulutnya hanya caci maki.
Baca Juga: Marah-Marah di Depan Jutaan Rakyat Indonesia, Semoga Ketua MUI Kasih Pencerahan ke Ngabalin!
"Untuk apa hebat dia sorban parabolanya lebih besar dari saya, tapi hari-hari yang keluar dari mulutnya adalah menghujat dan mencaci maki orang lain, mengkafir-kafirkan orang lain," ujar Ngabalin dilansir dari unggahan video di akun Twitter pribadinya @AliNgabalinNew, Senin (29/8/2022).
Di lain sisi, tokoh tersebut justru menyerukan adanya revolusi akhlak di negeri ini. Ngabalin lantas mempertanyakan soal makna akhlak itu sendiri. Ia menegaskan, sesungguhnya adab lebih tinggi dari ilmu.
"Apakah itu bukan soal akhlak? apakah peradaban itu bukan menyangkut akhlak? apakah dia punya gitu, jadi adab itu lebih tinggi dari ilmu," tekannya.
Sementara dalam keterangan video, Ngabalin memberi pesan bahwa Indonesia adalah negara majemuk yang terangkum dalam dasar Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, bangsa ini harus terbebas dari sampah-sampah intoleran dan antikemajemukan.
"Indonesia harus bebas dari sampah-sampah Intoleran, radikalisme dan anti kemajemukan. Ingat itu mari kerja bareng! Karena kita Bhinneka Tunggal Ika," tegasnya.
Siapa tokoh bersurban di kepala yang dimaksud Ngabalin?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: