Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pesan dan Kesan Moeldoko Usai Traktir Milenial KSP Nonton Film 'Sayap Sayap Patah'

Pesan dan Kesan Moeldoko Usai Traktir Milenial KSP Nonton Film 'Sayap Sayap Patah' Kredit Foto: KSP

Begitupun melihat dari pengalaman semasa jadi komandan lapangan, Moeldoko merasakan betapa beratnya menghadapi situasi ketika harus menyampaikan pesan kepada keluarga prajurit yang gugur dalam tugas.

"Pada saat saya operasi di Timor Timur, tiga anggota saya gugur, dan kembali dari operasi saya terlalu sangat sulit menghadapi istrinya. Tadi dilukiskan ya seperti itulah kondisinya. Itu dua hal sebagai pelajaran. Saya secara pribadi melihat film ini luar biasa," ungkap Mantan Panglima TNI itu.

Baca Juga: Dukung Percepatan Laju Transformasi Energi Hijau, Moeldoko Kunjungi Proyek Pembangunan PLTS di Bali

Film "Sayap Sayap Patah" yang disutradarai Rudi Soedjarwo ini diangkat dari kisah nyata yaitu ketika peristiwa kerusuhan di Rutan Mako Brimob pada 8 Mei 2018. Saat itu para Narapidana melakukan perlawanan dan menahan 5 petugas Datasemen Khusus (Densus) 88 yang bertugas.

Dalam kejadian ini, 5 orang anggota Densus 88 meninggal menjadi korban aksi kejahatan para napi. Film bergenre drama dan action ini juga memotret salah satu anggota Densus 88, Adji yang dibintangi oleh Nicholas Saputra tengah menanti kelahiran anak pertamanya dari sang istri, Nani yang diperankan oleh Ariel Tatum.

"Kapan pun dan di mana pun menonton, ini sebuah peristiwa. Anda harus memaknai ini sebuah peristiwa sehingga kita semakin menjadi bangsa yang semakin strong, semakin kuat," pungkas Moeldoko.

Sementara itu, Produser film "Sayap Sayap Patah", Denny Siregar yang juga bergabung dalam nonton bareng menyampaikan bahwa dengan adanya film ini masyarakat terutama milenial tidak lupa dengan tragedi pada tahun 2018 yang menimpa anggota Densus 88.

Baca Juga: Moeldoko: Setiap Wilayah di Indonesia Harus Punya Sistem Ketahanan Pangan Mandiri

"Harusnya film ini harus ditonton sama milenial, banyak milenial itu yang enggak tau kejadian ini ya, atau ada yang lupa," ujar Denny.

"Ini harus jadi momen sebenarnya, ini bukan masalah Densus 88 atau siapa pun, tapi cara-cara kita menghargai orang-orang yang gugur dalam tugasnya. Mungkin orang enggak ngerti kuburnya diĀ  mana, mungkin orang lupa, tapi film ini akan mengabadikan semuanya," tandasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: