Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Innalillahi, Nyawa 2 Pemuda Palestina Melayang di Tangan Pasukan Israel

Innalillahi, Nyawa 2 Pemuda Palestina Melayang di Tangan Pasukan Israel Kredit Foto: Reuters/Ronen Zvulun
Warta Ekonomi, Ramallah, Tepi Barat -

Dua pemuda Palestina tewas di tangan pasukan Israel. Mereka terbunuh dalam dua serangan terpisah di Tepi Barat yang diduduki, kata Kementerian Kesehatan Palestina. 

Salah satu korban diidentifikasi sebagai Samer Khaled, 25 tahun, dari kamp pengungsi al-Ain di Nablus. Sementara yang lain bernama Yazan Affaneh, 26 tahun, dari Umm al-Sharayet, sebuah lingkungan di selatan Ramallah dan el-Bireh.

Baca Juga: Janji-janji yang Diucap Amerika Ditagih Lagi, Palestina: Jangan Cuma Inisiatif

Khaled dilaporkan tewas sekitar pukul 5 pagi, pada hari Kamis (1/9/2022) di tengah operasi penggerebekan oleh pasukan Israel. Ia terbunuh setelah konfrontasi pecah dengan tentara Israel di kamp pengungsi Balata di Nablus, menurut kantor berita resmi Otoritas Nasional Palestina, Wafa.

Tentara Israel tidak segera mengomentari kasus tersebut. Namun, mereka mengatakan bahwa pasukannya telah beroperasi di kamp Balata dan menangkap para tersangka yang selama ini 'dicari-cari'.

"Selama operasi, pasukan merespons dengan menembak, setelah mereka mendapati sebuah tembakan melaju ke arah para petugas," kata militer Israel di Twitter.

Satu jam kemudian, tentara Israel membunuh Affaneh. Senasib dengan Khaled, pria Palestina itu meregang nyawa di tengah konfrontasi yang pecah selama operasi pasukan Israel di Umm al-Sharayet.

Namun, pasukan Israel juga telah mengakui bahwa mereka mengantongi 'informasi mengenai kasus dugaan seorang warga Palestina yang tewas''.

Juru bicara militer menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan operasi di el-Bireh, dan menyita dana yang diduga untuk tujuan terorisme.

“Konfrontasi meletus di beberapa daerah Tepi Barat, di mana batu-batu hingga bom molotov dilemparkan ke arah tentara, yang kemudian merespons untuk menekan dan membubarkan demonstrasi," kata juru bicara tersebut, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Menurut Wafa, para pemuda itu berasal dari kamp pengungsi Qalandiya, yang berada dekat el-Bireh, yang berada dalam batas-batas Yerusalem Timur yang diduduki, tetapi terputus dari kota tersebut oleh tembok pemisah Israel.

Menurut kementerian kesehatan, kasus itu telah meningkatkan jumlah warga Palestina yang tewas oleh tentara Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki. Dengan dua kematian pemuda itu, maka sejak awal tahun ini, sudah ada 140 warga Palestina yang terbunuh.

Hampir setiap hari, pasukan Israel meluncurkan operasinya di kota-kota Palestina dan wilayah di Tepi Barat yang diduduki. Nahas, aksi ini justru sering berakibat fatal, dimana warga Palestina akhirnya terbunuh atau terluka selama konfrontasi atau bentrokan bersenjata.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: