Lisa melanjutkan, wilayah lereng Gunung Merapi terutama di bagian Selatan dipilih menjadi area penghijauan karena 80 persen sumber utama mata air bersih di Yogyakarta berasal dari lereng Selatan gunung Merapi.
Baca Juga: Penuhi Permintaan Warga, Relawan Mak Ganjar Bagikan 1.500 Pohon Cabai di Jaktim
Namun, saat ini, akibat aktivitas penambangan pasir yang kurang terkendali menyebabkan banyak titik sumber air bersih yang terancam kering.
"Sehingga diperlukan tindakan nyata dan segera untuk menghijaukan kembali area sumber air melalui penanaman pohon di area tersebut untuk menyelamatkan sumber air dan alam di lereng Gunung Merapi," ungkapnya.
Risa mengungkapkan bahwa pohon mahoni dan pohon alpukat dipilih karena merupakan pohon yang berbatang keras, berumur panjang, mampu menyerap polusi udara, dan menghasilkan oksigen yang menyegarkan udara sehingga sesuai untuk dimanfaatkan sebagai pohon penghijauan.
Adapun, pohon alpukat sangat cocok dengan kontur tanah sekitar Gunung Merapi dan memiliki akar yang berfungsi utama menyerap air.
Baca Juga: Peduli Ekonomi Pesantren, Sandiaga Uno Berikan Bibit Kambing
"Pascapenanaman, BEI berkomitmen melakukan koordinasi dengan pemerintah desa setempat dan karang taruna untuk melakukan perawatan secara berkala dan memastikan bibit pohon yang ditanam tumbuh dengan baik sehingga tujuan utama berupa penghijauan di lereng Gunung Merapi dapat terwujud dengan baik," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: