Kredit Foto: KSP
3. April 2016
Pada 2016 harga Premium diturunkan menjadi Rp 6.950 per liter. Kemudian, turun lagi menjadi Rp 6.450 per liter pada April 2016.
Lebih lanjut, pada awal menjabat BBM Solar dibanderol sebesar Rp 5.500 lalu naik menjadi Rp 7.500 per liter, dan turun lagi menjadi Rp 7.250 per liter.
Baca Juga: Dibandingkan Zaman Soeharto hingga SBY, Kenaikan Harga BBM Zaman Jokowi Paling Gila-Gilaan!
Selanjutnya, Jokowi menurunkan lagi menjadi Rp 6.400 per liter, dan naik menjadi Rp 6.900 per liter.
Di penghujung 2015, Jokowi menurunkan harga Solar menjadi Rp 6.700 per liter, dan turun lagi menjadi Rp 5.650 per liter di awal 2016, serta kembali turun menjadi Rp 5.150 per liter di pertengahan 2016, hingga bertahan sampai 2018.
4. Oktober 2018
Pada Oktober 2018 harga Premium kembali naik menjadi Rp 7.000 per liter untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali dan selain wilayah tersebut menjadi Rp 6.900 per liter.
5. Septermber 2022
Terbaru, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengumumkan harga BBM naik yang untuk jenis subsid, yakni Pertalite, Solar, dan nonsubsidi Pertamax.
Baca Juga: Giring Ganesha Kembali Kehilangan Elite PSI, Gegara Anies Baswedan Effect Lagi?
Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10 ribu per liter, Solar naik dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter, dan BBM nonsubsidi Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: