Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Naikkan Harga BBM Saat Harga Minyak Dunia Sedang Turun, Yan Harahap: Kesulitan Hidup Rakyat Bukan Urusan Mereka

Jokowi Naikkan Harga BBM Saat Harga Minyak Dunia Sedang Turun, Yan Harahap: Kesulitan Hidup Rakyat Bukan Urusan Mereka Kredit Foto: Instagram/Yan Harahap
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta jajarannya resmi menaikkan harga sejumlah jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Sabtu (3/9/2022). Hal ini mengundang reaksi yang cenderung negatif dari publik termasuk Politisi Partai Demokrat Yan Harahap.

Menurut Yan, kenaikan harga BBM di Indonesia justru terjadi di tengah harga minyak dunia yang sedang turun sehingga menunjukkan bahwa Pemerintah sama sekali tak lagi peduli dengan kesulitan rakyat selama ini.

Baca Juga: Sebut BLT BBM Bernilai Kecil dan Tak Mencukupi Kebutuhan Rakyat, Hidayat Nur Wahid: Batalkan Kenaikan BBM!

"Rezim ini benar2 tak perduli dengan kesulitan rakyat. Meski harga minyak dunia sedang turun sekalipun, harga BBM tetap mereka naikkan. Kesulitan hidup rakyat bukan urusan mereka," tulisnya di Twitter.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.

"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN, tetapi anggaran subsidi dan kompensasi tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun. Dan itu akan meningkat terus," ucapnya.

Di sisi lain kata Jokowi, lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil-mobil pribadi. Padahal, mestinya uang negara diprioritaskan untuk memberikan subsidi bagi masyarakat yang kurang mampu.

Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Tak Sesuai Konstitusi, Rocky Gerung Sindir Pendukung Jokowi-Ma'ruf: Selamat Ya Udah Milih Dia

"Dan saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir dari pemerintah yaitu menaikkan subsidi BBM, sehingga ada beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," lanjutnya.

Lebih jauh, kata dia, sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran. Kenaikan harga BBM di antaranya pertalite dari Rp7.650 menjadi Rp10.000. Sementara solar dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 perliter. Pertamax non subsidi dari Rp12.500 menjadi Rp14.500. (

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: