Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Puluhan Ribu Buruh Bakal Terjun Aksi Besar-besaran Tolak Kenaikan Harga BBM, Catat Pusat Tempat dan Tanggalnya!

Puluhan Ribu Buruh Bakal Terjun Aksi Besar-besaran Tolak Kenaikan Harga BBM, Catat Pusat Tempat dan Tanggalnya! Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyebut akan ada aksi demonstrasi besar-besaran untuk menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Rencananya, aksi yang dilakukan para buruh ini akan dilakukan pada 6 September 2022.

Said Iqbal menyampaikan, ada beberapa alasan mengapa pihaknya menolak kenaikan tersebut. Pertama, kenaikan BBM tersebut akan menurunkan daya beli yang sekarang ini sudah turun 30 persen. Dengan BBM naik, maka daya beli akan turun lagi menjadi 50 persen.

Baca Juga: Jokowi Naikkan Harga BBM Saat Harga Minyak Dunia Sedang Turun, Yan Harahap: Kesulitan Hidup Rakyat Bukan Urusan Mereka

"Penyebab turunnya daya beli adalah peningkatan angka inflasi menjadi 6.5 persen hingga 8 persen, sehingga harga kebutuhan pokok akan meroket," kata Said Iqbal.

Di sisi lain, lanjutnya, upah buruh tidak naik dalam 3 tahun terakhir. Menteri Ketenagakerjaan bahkan sudah mengumumkan jika Pemerintah dalam menghitung kenaikan UMK 2023 kembali menggunakan PP 36/2021.

"Dengan kata lain, diduga tahun depan upah buruh tidak akan naik lagi," tegasnya.

Kedua, buruh menolak kenaikan BBM karena dilakukan di tengah turunnya harga minyak dunia. Terkesan sekali, pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan rakyat. Terkait dengan bantuan subsidi upah sebesar Rp150 ribu selama 4 bulan kepada buruh, menurut Said Iqbal, itu hanya "gula-gula " agar buruh tidak protes.

Baca Juga: Sebut Dana Kenaikan BBM Bisa Dipakai Bangun IKN dan Kereta Cepat, Sindiran Satir Arief Poyuono: Dukung Jokowi 3 Periode

Tidak mungkin uang Rp150 ribu akan menutupi kenaikan harga akibat inflasi yang meroket.

"Terlebih kenaikan ini dilakukan di tengah negara lain menurunkan harga BBM. Seperti di Malaysia, dengan Ron yang lebih tinggi dari pertalite, harganya jauh lebih murah," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: