Doxing Hingga Cyberbullying, Ngerinya Masalah Gegara Data Pribadi Bocor di Internet
Kehadiran teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat yang memanfaatkan internet dan teknologi, mempertegas bahwa saat ini sedang memasuki era percepatan transformasi digital.
"Pada awal tahun 2022 ini, HootSuit dan We Are Social melaporkan jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 204,7 juta," kata Kata Direktur Jendral Aplikasi Informatika, Kementerian Informasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan dalam sambutannya untuk program Makin Cakap Digital 2022.
Baca Juga: Laporkan Cyberbullying Biar Pelaku Jera
Masifnya penggunaan internet di Indonesia harus diakui ikut serta membawa risiko seperti penipuan online, hoaks, cyberbullying, dan konten negatif lainnya. Sehingga peningkatan jumlah pengguna juga harus diimbangi kapasitas literasi digital masyarakat yang mumpuni.
Salah satu cara menghindari dampak negatif internet adalah dengan memahami keamanan digital, sebagai proses melindungi perangkat keras maupun lunak dari serangan hacker. Masyarakat juga perlu menjaga jejak digital sebagai jejak yang ditinggalkan dari aktivitas di dunia maya. Mengunggah sesuatu di media sosial pun berisiko, sebab para penjahat online menyasar korbannya dengan mengumpulkan data-data dari media sosial.
"Secara tidak sengaja kita sering membagikannya, contoh nama keluarga saat kita men-tag pasangan dan orangtua kita, itu kan juga menyebarkan data pribadi juga," ujar Head of Creative Visual Brand Hello Monday Morning, Andry Hamida, saat Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Kamis, (1/8/2021).
Menghindari kejadian penipuan dan kejahatan online, ia juga mengingatkan agar pengguna tidak berbagi segala sesuatu secara realtime, mengunggah area pribadi seperti rumah, area kantor, saat meeting hingga tiket pesawat. Juga mengunggah tempat yang sama berulang kali, serta hindari isi data pribadi secara digital. Secara tidak sadar hal inilah yang rawan akan tindak kejahatan, di mana informasi mengenai seseorang dikumpulkam melalui media sosial.
Sementara jika mendapat telepon dari pihak luar yang tida dikenal, jangan langsung panik. Ia juga mengingatkan agar mengecek ulang sebelum mengunggah sesuatu dan memposisikannya sebagai orang yang melihat. Apakah hal yang dibagikan akan membahayakan diri atau berisiko terungkapnya data pribadi yang bisa disalahgunakan. Selalu berpikir kritis terhadap apa yang ada di internet, jangan mudah percaya atas informasi apa yang didapat.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.
Baca Juga: Terus Eksplorasi Dunia Internet, Tambah Kecakapan Digital
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Head of Creative Visual Brand Hello Monday Morning, Andry Hamida, Relawan TIK Indonesia, M. Ainul Yaqin, dan mengundang seorang Key Opinion Leader (KOL) Public Figure, Fanny Febriana. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkomimfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar