Amerika Siapkan Paket Senjata 1 Miliar Dolar buat Taiwan, Gedung Putin Bongkar Isinya
Amerika Serikat berencana untuk menjual senjata senilai 1,1 miliar dolar AS kepada Taiwan, termasuk 60 rudal anti-kapal Harpoon.
Pemerintahan Presiden Joe Biden pada Jumat (2/9/2022) memberi tahu Kongres tentang penjualan yang diusulkan, yang mencakup 100 rudal udara-ke-udara Sidewinder di samping peralatan dan dukungan untuk program radar pengawasan.
Baca Juga: Amerika dan China Bikin Gejolak di Taiwan, Pakar: Asia Tenggara Merespons Hati-hati karena...
Pemberitahuan tersebut menandai paket senjata AS pertama sejak militer China secara signifikan meningkatkan tekanan terhadap Taiwan menyusul kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke pulau itu bulan lalu.
Laura Rosenberger, pejabat tinggi Gedung Putih untuk China dan Taiwan, mengatakan pemerintah telah mempersiapkan paket tersebut untuk beberapa waktu karena memperkirakan China akan terus meningkatkan tekanan pada Taiwan.
Paket itu adalah yang kelima, dan terbesar, yang diajukan pemerintah. Rosenberger mengatakan itu termasuk "kemampuan pertahanan asimetris kritis".
“Seiring Republik Rakyat China (RRC) terus meningkatkan tekanan terhadap Taiwan --termasuk melalui peningkatan kehadiran militer dan laut di sekitar Taiwan-- dan terlibat dalam upaya untuk mengubah status quo di Selat Taiwan, kami menyediakan Taiwan dengan apa yang dibutuhkan untuk mempertahankannya. kemampuan pertahanan diri,” kata Rosenberger, dikutip dari Financial Times.
Sejak melakukan latihan selama seminggu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam skala setelah kunjungan Pelosi, China terus melakukan tingkat aktivitas militer yang lebih tinggi di sekitar Taiwan dibandingkan sebelum perjalanannya.
Para pejabat AS mengatakan China sedang mencoba untuk menciptakan "normal baru" di sekitar pulau itu. China semakin banyak mengirimkan pesawat tempur melintasi garis tengah di Selat Taiwan yang sebelumnya berfungsi sebagai penyangga.
Kunjungan Pelosi datang pada saat yang sensitif bagi Presiden Xi Jinping yang diperkirakan akan menerima masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai pemimpin ketika Partai Komunis China (PKC) mengadakan kongres partai ke-20 bulan depan.
AS dan China sedang dalam negosiasi untuk mencoba mengatur pertemuan langsung pertama antara Xi dan Biden ketika kedua pemimpin menghadiri KTT G20 di Indonesia pada bulan November.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: