Kenaikan harga BBM disadari bakal mendorong kenaikan harga bahan pangan. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun mengaku telah berkoordinasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur untuk merumuskan solusi atas kenaikan harga bahan pangan sebagai dampak naiknya harga BBM.
“Seperti beras baik medium maupun premium kemungkinan ada kenaikan sekitar 1,4 - 1,6% dari harga eksisting sekarang. Namun ini akan terus kami pantau bersama dengan Tim dari BI dan BPS,” Kata dia , kemarin.
Khofifah mengatakan pihaknya juga tengah melakukan penjajakan isi Surat Edaran dari Mendagri terkait penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mengendalikan inflasi di daerah.
Apalagi dengan kenaikan BBM bersubsidi ini akan mempengaruhi langsung maupun tidak langsung volatile food atau inflasi komponen bergejolak. “Saat ini kami sedang melakukan exercise terkait SE Mendagri ini bersama Tim BI dan BPS. Bagaimana BTT bisa digunakan kan untuk mensubsidi misalnya transportasi logistik agar tidak terjadi inflasi volatile food lebih dalam. Meskipun dua hari lalu saat rapat bersama Bupati Walikota terkait stok dan distribusi BBM, saya sudah menginformasikan awal terkait ini, namun nanti hasilnya akan kami detailkan lagi,” Ucapnya.
Sekedar informasi Mendagri Tito Karnavian mengeluarkan SE bernomor 500/4825/SJ mengenai Penggunaan Belanja Tidak Terduga dalam rangka Pengendalian Inflasi di daerah.
Baca Juga: Inflasi Harga Bahan Pangan Terus Naik, Indonesia Terancam Masuki Stagflasi
Beleid yang dikeluarkan pada 19 Agustus 2022 lalu itu bertujuan mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga pangan, daya beli masyarakat, dan mendukung kelancaran distribusi serta stabilitas perekonomian di daerah
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: