SkorLife Jadi Perusahaan Pembangun Kredit Pertama di Indonesia Tanpa Pesaing Langsung di Pasar
Didirikan oleh para veteran terkemuka di ekosistem teknologi lokal, Ongki Kurniawan dan Karan Khetan, SkorLife sebagai startup teknologi bidang kredit berbasis di Indonesia menjadi perusahaan pembangun kredit pertama di Indonesia yang beroperasi di ruang 'ladang hijau' tanpa pesaing langsung di pasar.
Ongki Kurniawan selaku CEO SkorLife merupakan mantan Country Head di Stripe Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Executive Director di Grab, Managing Director di Line, dan menempati berbagai posisi senior di XL Axiata, BCG, dan beberapa perusahan ternama lain.
Sementara Karan Khetan yang saat ini menempati posisi COO SkorLife merupakan salah satu pendiri di 5x, BookMyShow Southeast Asia, Lamudi, mantan MD di Rocket Internet, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Raih Dana Segar US$2,2 Juta, SkorLife Siap Bangun Sistem Kredit Masyarakat Indonesia Lebih Baik
SkorLife menawarkan pembangunan kredit bagi individu untuk mengakses dan memantau skor dan laporan kredit mereka serta data terkait lainnya dari biro kredit secara instan dan gratis sehingga konsumen memiliki kontrol yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan lebih banyak kepemilikan dalam membangun dan mempertahankan nilai kredit mereka.
Baru-baru ini, SkorLife telah mendapatkan invetasi senilai US$2,2 juta dalam putaran pendanaan tahap awal yang akan dialokasikan untuk pengembangan produk, perekrutran karyawan baru, dan upaya meningkatkan kesadaran publik.
Dengan dukungan investasi yang besar, SkorLife memiliki peluang dan potensi yang sangat besar di dalam pasar Indonesia karena saat ini belum ada platform yang menyediakan akses dan pemantauan skor individu secara praktis. Apalagi dengan adanya kesempatan besar bahwa Indonesia saat ini memiliki 92 juta catatan kredit di biro-bironya dan pada tingkat konsumen dan institusi, kelayakan kredit (creditworthiness) belum dimanfaatkan dengan baik.
Dengan ukuran pasar kredit konsumen mencapai US$185 miliar saat ini, SkorLife telah menangani sektor nol-pesaing bernilai miliaran dolar di Indonesia.
Diketahui bahwa perusahaan akan segera membuat aplikasinya tersedia bagi publik setelah statistik adopsi iterasi pribadi aplikasi (alpha) melampaui target internal sebanyak lebih dari tujuh kali, yaitu telah diunduh lebih dari 3.000 kali dan bertambah 50 hingga 60 pengguna baru per hari secara organik.
"Kami memecahkan masalah yang sebenarnya. Kami telah mengumpulkan umpan balik dari ratusan pengguna, dan kami melihat kesenjangan yang jelas dalam siklus hidup kredit di Indonesia," ungkap Karan Kethan selaku COO dari SkorLife dalam keterangan tertulis pada Senin (5/9/2022).
Lanjutnya, "SkorLife adalah satu-satunya layanan pemantauan kredit yang berfokus pada konsumen, gratis, instan, dan layanan pemantauan kredit berbasis seluler. Saat ini, orang Indonesia tidak mengetahui pinjaman yang mereka miliki atau bahkan tidak merencanakan kelayakan kredit mereka. Akses ke kredit yang benar akan menjadi bagian besar dari percakapan selanjutnya."
Dengan tidak adanya akses yang dimiliki masyarakat terhadap informasi kreditnya, SkorLife mengharapkan sekitar 2,5 juta pengguna New to Credit (NTC) per tahun ke depan.
SkorLife juga memiliki keuntungan untuk berkembang jauh lebih pesat karena keunikannya di pasar lokal, yaitu kemampuan dalam membangun category builder dalam kredit konsumen. Tidak hanya memberikan kontrol pada konsumen, SkorLife juga menawarkan mekanisme untuk membantu konsumen membantah informasi yang tidak akurat pada laporan kredit mereka, serta menawarkan tips berbasis AI yang terpersonalisasi guna membantu pengguna dalam membuka akses kredit yang lebih luas.
CEO SkorLife, Ongki Kurniawan mengungkapkan bahwa dukungan dan kepercayaan para investor telah mendukung tekad SkorLife untuk memastikan bahwa SkorLife telah berada pada posisi yang tepat untuk memimpin muatan kredit konsumen di tanah air.
Tidak hanya membantu konsumen, pihaknya percaya bahwa SkorLife akan memberikan kontribusi penting dalam mendorong literasi dan inkluasi keuangan, serta membangun sistem kredit masyarakat menjadi lebih baik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: