Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yang Janggal dari Kenaikan Harga BBM, Jokowi Sengaja Manfaatkan Ferdy Sambo? Pengamat: Publik Terkecoh

Yang Janggal dari Kenaikan Harga BBM, Jokowi Sengaja Manfaatkan Ferdy Sambo? Pengamat: Publik Terkecoh Sejumlah mahasiswa berunjuk rasa di depan kampus Universtas Islam Negeri (UIN), Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (5/9/2022). Dalam aksinya mereka menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). | Kredit Foto: Antara/Abriawan Abhe
Warta Ekonomi, Jakarta -

Momen kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dikait-kaitkan dengan kasus Ferdy Sambo dan pembunuhan Brigadir J yang saat ini masih bergulir di ranah penyidikan. Hal ini diungkap oleh Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam.

Ia menuding pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanfaatkan Sambo Effect dalam memutuskan dan mengumumkan kenaikan harga BBM tersebut. Dalam hal ini, Ferdy Sambo dijadikan "kambing hitam" sehingga masyarakat tidak hirau karena asyik menyimak drama kasus yang juga menyeret sang istri, Putri Candrawathi tersebut.

Baca Juga: Tangisan Puan Maharani Seperti di Era SBY Ditunggu Soal Kenaikan Harga BBM oleh Jokowi, PDIP: Kondisinya Beda!

Tuduhan ini mengemuka usai sejumlah analisis kenaikan harga BBM yang dinilainya tidak biasa, seperti umumnya pemerintah menaikkan harga BBM pada pukul 00.00.

Tapi, kali ini Presiden Jokowi menerapkan kenaikan BBM sejam setelah diumumkan. Saiful menduga, Jokowi menggunakan kasus Ferdy Sambo sebagai pengalihan agar masyarakat tidak fokus dengan kenaikan harga BBM.

"Biasanya kenaikan BBM 24 jam berlaku atau pada saat jam 00.00. Kali ini sangat aneh bahkan berlaku satu jam sejak diumumkan. Saya melihat Jokowi bisa jadi memanfaatkan isu Sambo sehingga dengan tiba-tiba menaikkan harga BBM," papar dia, Selasa (6/9/2022).

Baca Juga: Jokowi Menaikan Harga BBM, Achmad Nur Hidayat: Memukul Ekonomi Masyarakat dan Buruh

"Publik terasa terkecoh dengan adanya isu Sambo, yang terasa dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menaikkan harga BBM," imbuhnya. Dia juga menilai kenaikan harga BBM bersubsidi kali ini terkesan buru-buru dan tentunya memberatkan masyarakat.

Di sisi lain, tambah dia, Jokowi dinilai tak konsisten karena pernah mengungkapkan bahwa tidak akan ada kenaikan harga BBM bersubsidi hingga akhir 2022. Tapi, saat publik tenang dan terfokus dengan kasus drama polisi tembak polisi, harga BBM malah naik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: