Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menolak keras kenaikan harga BBM pada saat kondisi perekonomian negeri ini tidak baik-baik saja.
Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, desakan dari anggota di seluruh indonesia mulai terasa dampaknya terhadap kenaikan harga BBM memaksa DPP IKAPPI untuk menindaklanjuti desakan dan tekanan dari anggota.
"DPP IKAPPI terus melakukan kajian dan upaya-upaya konkrit untuk mempercepat konsolidasi dan melakukan penguatan terhadap anggota dikarenakan dampak harga BBM yang sudah mulai terasa," Ujar Reynaldi dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (7/9/2022).
Baca Juga: Alasan Kenaikan Harga BBM, Sri Mulyani Buka-bukaan!
Reynaldi mengatakan, di beberapa daerah harga sudah mengalami peningkatan seperti cabai merah keriting Rp90.000 per Kg, cabai merah TW Rp74.000 per Kg, cabai rawit merah Rp70.000 per Kg, cabai rawit hijau Rp55.000 per Kg, bawang merah Rp40.000 per Kg, bawang putih Rp35.000 per Kg, ayam Rp42.000 per Kg, telur Rp29.000 per Kg, dan daging Rp149.000 per Kg.
"Selain itu, daya beli masyarakat juga per hari ini ada penurunan hingga 37 persen sehingga ini meresahkan pedagang pasar di seluruh indonesia, kami sedang mengupayakan langkah-langkah serta upaya-upaya yang memungkinkan untuk menjaga agar pedagang kami tidak ‘kolaps’," ujarnya.
Lanjutnya, kondisi pedagang yang sudah mengalami gelombang keras pada saat pandemi Covid-19 ditambah lagi dengan kenaikan BBM ini akan berakibat fatal terhadap tingkat penurunan perekonomian pedagang pasar di seluruh Indonesia.
"Kami mendorong agar pedagang tetap bersabar dalam sehari-dua hari ini konsolidasi itu akan kita lakukan, kami sedang membangun komunikasi dengan semua pengurus di level kabupaten/kota untuk dapat bertemu di Jakarta dalam rangka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) menyiasati dan mengupayakan langkah-langkah apa yang kami ambil di kemudian hari," ungkapnya.
Maka dari itu, IKAPPI berharap pemerintah mencabut kenaikan harga BBM atau melakukan upaya-upaya yang memungkinkan untuk meringankan beban pedagang.
"Jika tidak, maka langkah-langkah lain akan kami lakukan secara maksimal, kami sedang melakukan konsolidasi dan akan merekomendasikan upaya-upaya ke depan untuk anggota kami pedagang pasar di seluruh Indonesia dengan membentuk Front Persatuan Menolak Kenaikan BBM," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti