Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kurangi BTS, Mulailah Tanamkan Cinta Budaya Indonesia Lewat Lagu-Lagu Daerah

Kurangi BTS, Mulailah Tanamkan Cinta Budaya Indonesia Lewat Lagu-Lagu Daerah Kredit Foto: Unsplash/Vinicius "amnx" Amano
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masifnya kemajuan teknologi informasi mengaburkan wawasan kebangsaan. Budaya Indonesia seakan menghilang, karena media digital menjadi panggung budaya asing. Padahal Indonesia memiliki beragam budaya, adat istiadat, dan kesenian.

“Fenomena di lapangan, anak-anak kita sudah sejak kecil tahunya lagu-lagu BTS, orang luar negeri,” kata Ketua Relawan TIK Surabaya, Muhajir Sulthonul Aziz, S.Kom, M.I.Kom saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, pada Senin (5/9/2022).

Baca Juga: BTS Jadi Duta World Expo 2030 di Korea Selatan

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Lunturnya pengetahuan anak-anak terhadap kebudayaan Indonesia, lanjut Muhajir, menjadi salah satu latar belakang pentingnya pemahaman mengenai budaya digital. Orangtua harus mengenalkan kebudayaan lokal, termasuk lagu-lagu daerah, kepada anak sejak dini.

“Kenalkan anak-anak sesuai porsinya. Dalam artian, ketika anak masih usia dini, jangan dikenalkan berbau percintaan, luar negeri. Cukup lagu daerah Indonesia, seperti Lir Ilir, Cublak-Cublak Suweng, dan masih banyak lagi. Ini harus diperkenalkan sejak kecil,” kata Muhajir.

Dengan mengenal kebudayaan Indonesia sejak dini, Muhajir menambahkan, individu akan memiliki kesadaran dan kecintaan sebagai bangsa Indonesia. Sehingga diharapkan selalu mempromosikan budaya Indonesia ke seluruh dunia melalui konten media digital.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Founder-Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo. Kemudian Ketua Relawan TIK Surabaya, Muhajir Sulthonul Aziz, S.Kom, M.I.Kom, serta Dosen Politeknik Negeri Jember dan RTIK Jember, Muhammad Yunus, M.Kom.

Baca Juga: Jokowi Curhat, Susahnya Buat Freeport Nurut

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: