Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Animo Tinggi, Kendaraan Listrik Semakin Unjuk Gigi

Animo Tinggi, Kendaraan Listrik Semakin Unjuk Gigi Kredit Foto: Antara/Biro Pers, Media dan Informasi Setpres/Kris
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah mengakselerasi pertumbuhan industri kendaraan listrik di tanah air. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan hingga saat ini, terdapat 38 perusahaan industri perakitan kendaraan listrik di Indonesia.

Dengan rincian empat perusahaan bus listrik, tiga perusahaan mobil listrik, serta 31 perusahaan kendaraan roda dua maupun roda tiga listrik.

“Pemerintah terus mendorong pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia, baik dengan menarik investasi, menerbitkan insentif fiskal maupun non-fiskal, serta menerbitkan kebijakan-kebijakan lain yang dapat mendukung terciptanya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” ucap Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, kemarin.

Sebagai langkah konkret, pihaknya akan mengawal langsung dan melakukan pertemuan dengan prinsipal otomotif untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan elektrifikasi dan menjadi hub ekspor bagi kawasan Asia dan Oseania.

“Ke depan, kami menjamin bahwa pilihan kendaraan elektrifikasi yang diproduksi di Indonesia akan semakin banyak dan hal ini secara bertahap akan mengurangi beban defisit dari impor BBM,” ujar Agus.

Dia menerangkan Gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 berhasil meningkatkan minat masyarakat terhadap kendaraan teknologi elektrifikasi (xEV), baik kendaraan berjenis hybrid hingga kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

Besarnya animo masyarakat dapat terlihat dari terjualnya 1.594 unit kendaraan xEV, dengan rincian 1.274 unit BEV/KBLBB dan 320 unit kendaraan hybrid. “Pencapaian penjualan kendaraan listrik pada ajang GIIAS ini jauh lebih besar daripada penjualan EV selama satu tahun periode di tahun 2021,” Ucap dia.

Menurut Agus, green mobility menjadi titik berat manufaktur untuk menghasilkan kendaraan yang ramah lingkungan dengan berbagai kemajuan teknologi, sehingga sektor otomotif dapat mendukung target Carbon Neutral di tahun 2060.

Selain itu, hal ini merupakan kesempatan untuk tetap menjaga kinerja ekspor ke lebih dari 80 negara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: