Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Bendungan Pertama di Maluku, Bendungan Multifungsi Way Apu Akan Pasok Air Irigasi 10.000 Ha

Jadi Bendungan Pertama di Maluku, Bendungan Multifungsi Way Apu Akan Pasok Air Irigasi 10.000 Ha Kredit Foto: PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air mengungkapkan, pembangunan Bendungan Way Apu Kabupaten Buru merupakan bendungan pertama yang dibangun di Provinsi Maluku.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.

Baca Juga: Tahun 2022, PUPR Serap 122.066 Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Konstruksi Padat Karya Irigasi

"Pembangunan bendungan akan diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya. Dengan demikian, bendungan yang dibangun dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," kata Menteri Basuki dalam keterangannya, Rabu (7/9/2022).

Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Marva Rania Ibnu, mengatakan bahwa pembangunan bendungan yang memiliki kapasitas daya tampung sebesar 50,05 juta m3 ini kontraknya dimulai sejak Desember 2017.

"Hingga saat ini progres fisiknya sebesar 42,36%. Pembangunan Bendungan Way Apu sempat terkendala pembebasan lahan pada awal pembangunan sehingga dilakukan adendum kontrak semula rampung pada 2022 menjadi 2024. Namun, kami upayakan percepatan konstruksi untuk dapat rampung pada akhir 2023," kata Marva.

Setelah rampung, Bendungan Way Apu akan menjadi bendungan multifungsi bagi masyarakat Maluku. "Pembangunan Bendungan Way Apu sebagai infrastruktur penyediaan air baku, air irigasi, sekaligus berfungsi sebagai pengendali banjir dan memiliki potensi listrik," ujar Marva.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: