Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ternyata, Minyak Sawit Bisa Jadi Bahan Baku Pembuatan Tinta Lho!

Ternyata, Minyak Sawit Bisa Jadi Bahan Baku Pembuatan Tinta Lho! Kredit Foto: Austindo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Minyak kelapa sawit ternyata juga dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan tinta. Selama ini, bahan baku tinta berasal dari minyak bumi yang diimpor dari negara lain, padahal banyak sekali keunggulan tinta berbahan baku minyak nabati. Keunggulan tinta dari minyak kelapa sawit ini ialah tidak beracun, tidak berpolusi, dan dapat terurai secara alami. Selain itu, tinta cetak minyak nabati dibandingkan tinta berbasis minyak bumi, cenderung tidak menumpuk di pelat cetak, sehingga mesin tetap bersih.

Peneliti dari Politeknik Negeri Media Kreatif Gema Sukmawati Auryadi telah berhasil menggunakan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku tinta. Penelitian ini telah dilakukan sejak tahun 2020 melalui pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinta ini dapat memenuhi nilai standar warna yang ditargetkan dalam SNI ISO Cetak Offset. Selain itu, tinta sawit ini memiliki nilai Volatile Organic Compound (VOC) yang lebih rendah daripada tinta cetak offset konvensional, sehingga lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: Ini Bukti Kebun Sawit Tidak Mengeksploitasi Air Tanah

Melansir laman resmi BPDPKS, penelitian ini telah menghasilkan dua produk luaran utama, yaitu green varnish dan tinta cetak offset. Tinta cetak offset yang dihasilkan berbahan minyak sawit yang memiliki karakteristik sesuai dengan standar SNI untuk proses cetak dan dapat digunakan pada mesin cetak offset yang telah beredar umum di pasaran. 

Varnish yang telah dikembangkan menggunakan solvent berbahan turunan minyak sawit. Kemudian green varnish tersebut menjadi bahan baku penyusun tinta cetak offset yang berperan sebagai vehicle, membawa bahan pewarna dari bak tinta pada mesin cetak mengalir dengan baik hingga ke permukaan bahan cetak”, kata Gema. 

Manfaat dari keberhasilan penelitian ini ialah untuk menggantikan bahan tinta yang selama ini menggunakan mineral distillate (minyak fosil/minyak bumi) menjadi bahan yang terbarukan dan lebih ramah lingkungan. Hasil penelitian ini juga berdampak pada peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk tinta offset yang selama ini banyak bergantung pada bahan impor, ditengah makin meningkatnya kebutuhan industri grafika terhadap tinta cetak.

Baca Juga: Bea Cukai Fasilitasi Ekspor Boga dan Cangkang Sawit

Selain uji coba skala laboratorium, demonstrasi pada mesin cetak offset juga dilakukan dengan kerja sama beberapa mitra untuk meningkatkan mutu hasil cetak. Kajian tekno-ekonomi juga dilakukan oleh tim peneliti dan hasil menunjukkan bahwa produk tinta cetak offset layak dipasarkan dan usaha layak dijalankan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat segera diproduksi secara massal dan dapat digunakan secara luas dalam industri grafika.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: