Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

3 Alasan Utama Kenapa Rekomendasi Saham Batu Bara Layak Dijagokan: ADRO, ITMG, hingga PTBA Siap-Siap Cuan!

3 Alasan Utama Kenapa Rekomendasi Saham Batu Bara Layak Dijagokan: ADRO, ITMG, hingga PTBA Siap-Siap Cuan! Kredit Foto: Rawpixel/Carol M Highsmith
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sembilan dari sebelas sektor mengalami penguatan sepanjang Agustus 2022. Saham sektor energi (IDXENERGY) merupakan salah satu di antaranya dengan kenaikan +2,2% pada bulan Agustus 2022 yang utamanya ditopang oleh saham batu bara.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina, memproyeksikan bahwa saham emiten batu bara masih akan cerah hingga akhir tahun 2022. Oleh karena itu, Mirae Asset Sekuritas tetap mempertahankan rekomendasi saham energi, khususnya batu bara sebagai saham pilihan. Terlebih lagi jika mempertimbangkan kinerja keuangan perusahaan tambang batu bara yang positif hingga semester pertama tahun 2022.

Baca Juga: BCA Makin Serius Garap Bisnis Wealth Management, Harga Saham King BBCA Sentuh All Time High!

"Kami tetap mempertahankan sektor ini karena memang ini yang performanya paling luar biasa," pungkas Martha dalam acara Media Day: September 2022 by Mirae Asset Sekuritas yang digelar pada Kamis, 8 September 2022.

Martha menyebutkan, ada empat saham sektor energi yang direkomendasikan Mirae Asset Sekuritas. Keempat saham tersebut ialah saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dengan target harga Rp4.500, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan targer harga Rp39.400, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan target harga Rp4.500, dan PT Indika Energy Tbk (INDY).

Setidaknya, ada tiga alasan utama mengapa saham energi layak dijagokan untuk saat ini. Alasan pertama tidak lain karena harga komoditas batu bara yang masih prima, di mana sampai pengiriman kontrak bulan Maret masih berada di atas US$400 per ton. Prospek harga batu bara juga dinilai akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini.

"Dengan kenyataan itu, kami melihat bahwa paling tidak sampai tahun ini, kinerja perusahaan batu bara akan tetap bagus," lanjut Martha. 

Alasan kedua, penghentian pasokan energi gas dari Rusia. Martha mengatakan, keputusan Rusia untuk menghentikan penyaluran gas ke Eropa membuat perusahaan pembangkit listrik harus mencari alternatif energi lain. Dalam hal ini, batu bara menjadi opsi yang dipilih untuk menggantikan gas.

"Keputusan Rusia yang menghentikan penyaluran gas ke Eropa ini juga membuat perusahaan di pembangkit listrik di Eropa harus mencari sumber energi baru. Energi yang lain selain gas, maka batu bara menjadi salah satu pilihan dan Indonesia berpotensi untuk menyuplai batu bara ke Eropa," katanya lagi. 

Alasan berikutnya, potensi lonjakan permintaan batu bara dari China, India, Korsel, hingga Eropa jelang musim dingin. Pada akhirnya, permintaan yang tinggi akan mendongkrak harga batu bara. Hal itu pun diamini oleh Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Roger MM.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Disclaimer: Keputusan untuk melakukan aksi jual atau beli saham sepenuhnya ada di tangan pembaca. Segala risiko kerugian dari setiap keputusan investasi yang diambil menjadi tanggung jawab pembaca.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: