Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tutupi Demo Akbar Imbas Kebijakan Jokowi Menaikkan Harga BBM, Anies Baswedan Bakal Dikorbankan? Analisis Refly Harun Tajam: Kadang-kadang...

Tutupi Demo Akbar Imbas Kebijakan Jokowi Menaikkan Harga BBM, Anies Baswedan Bakal Dikorbankan? Analisis Refly Harun Tajam: Kadang-kadang... Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tuduhan adanya indikasi korupsi dalam penyelenggaraan Formula E yang kini sudah masuk ke KPK mengakibatkan sejumlah pihak dipanggil, tentu tak ketinggalan sosok Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan juga ikut dipanggil pada Rabu (7/9/22).

Kini tersiar kabar yang cukup menghebohkan bahwa penetapan Anies sebagai tersangka bakal dilakukan untuk menutup demo besar-besaran imbas keputusan Presiden Jokowi menaikkan harga BBM.

Mengenai isu yang tersebar luas ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat suara. Menurut Refly kabar yang beredar itu bisa jadi memang salah satu skenario yang dimainkan.

“Pertanyannya benarkah isu itu? Kadang-kadang sebuah isu itu sengaja ditampilkan agar itu tak terjadi. It could be possible ada skenario menersangkakan Anies Baswedan tetapi tentu akan lihat skala politiknya,” jelas Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Kamis (8/9/22).

Baca Juga: Yang Nggak Suka Anies Baswedan Jangan Kelojotan! Diteriakin 'Bapak Politik Identitas', Perwakilan Gereja Jakarta: Anies Bapak Kesetaraan

Pertimbangan Skala politik ini adalah bekaitan kekuatan alat bukti serta bagaimana reaksi masyarakat terhadap apa yang terjadi terhadap Anies apabila memang skenario penersangkaan tersebut berlangsung.

Karena itu, Refly menyebut bahwa saat ini beberapa pihak mungkin sedang melakukan apa yang disebut testing the water. Untuk itu seknario yang tersebar mengenai penersangkaan Anies bukannya tidak ada sama sekali.

“Kenapa? Karena setiap saat selalu disuruh pemeriksaan Formula E yang sepertinya tidak pernah selesai. Padahal Anies Baswedan sebagai gubernur sudah sangat kooperatif,” jelas Refly.

Refly pun menegaskan kembali bahwa kesalahan bisa jadi bukan hanya soal pidana korupsi tetapi juga pada hal yang sifatnya adminsitratif yang mana hal tersebut tidak bisa begitu saja dikatakan bahwa Anies terlibat pada kasus korupsi.

“Seperti yang saya katakan tidak boleh menyalahkan oramg yang tidak bersalah dan tidak boleh membenarkan orang yang salah. Dalam konteks ini kita harus tahu jenis kejahatannya, apakah dia hanya sekadar planggaran adminsitratif atau pidana… Misalnya dalam konteks ini apakah kantong Anies berisi uang Formula E, begitu saja,” jelas Refly.

Baca Juga: Heboh Kabar Peserta Deklarasi Ganjar Pranowo Presiden di Bone Kecewa Isi Amplop Tak Sesuai Kesepakatan, Refly Harun: Haduh…

Sebelumnya kabar burung tersebar di media sosial soal Anies yang akan ditersangkakan beriringan dengan demo besar-besaran kenaikan BBM dengan maksud menutupi pemberitaan aksi demonstrasi tersebut.

“Ada isu yang beredar masif bahwa Anies Baswedan akan ditersangkakan menjelang atau hari H pengumuman pemberhentian oleh DPRD DKI 13 September 2022 untuk meredam demo akbar kenaikan harga BBM pada tanggal yang sama," cuit akun Twitter @BosTemlen dikutip Kamis (8/9/2022).

Kendati demikian, netizen tersebut menyebut informasi itu masih simpang siur dan perlu dikonfirmasi oleh KPK.

"Apa benar isu skenarionya seperti itu KPK atau itu hoaks?" ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: