Sekretaris Ekonomi Inggris Dukung Inggris Jadi Negara Ramah Kripto
Dalam debat parlemen Inggris terkait dengan regulasi aset kripto di Inggris pada Rabu, Sekretaris Ekonomi untuk Departemen Keuangan Inggris, Richard Fuller menyampaikan dukungannya untuk menjadikan Inggris sebagai negara ramah kripto di bawah kepemimpinan Perdana Menteri baru, Liz Tuss.
Dikutip dari Cointelegraph pada Jumat (9/9/2022), Fuller mengatakan bahwa ketika teknologi kripto tumbuh secara signifikan, Pemerintah Inggris mencari cara untuk mencapai keunggulan kompetitif global bagi Inggris.
Lebih lanjut, "kami ingin menjadi negara pilihan bagi mereka yang ingin berkreasi, berinovasi, dan membangun ruang kripto [...] dengan menjadikan negara ini tempat yang ramah untuk teknologi kripto, kami dapat menarik investasi, menghasilkan pekerjaan baru, mendapat manfaat dari pajak pendapatan, menciptakan gelombang terobosan produk dan layanan baru, serta menjembatani posisi layanan keuangan Inggris saat ini ke era baru."
Baca Juga: Ingin Lindungi Sistem Perbankan, Michael Barr Serukan Tindakan Pengawasan untuk Kripto
Perdana Menteri Inggris yang baru, Lizz Tuss turut menegaskan komitmennya untuk menyediakan konektivitas internet bagi penduduk Inggris yang dapat memungkinkan akses untuk membeli, menjual, dan menambang kripto.
Di bawah Tuss, Fuller mengungkapkan bahwa pemerintah Inggris berencana untuk bergerak maju dengan Financial Services dan Markets Bill, undang-undang yang diperkenalkan pada Juli yang memiliki tujuan untuk menetapkan kerangka peraturan untuk stablecoin.
Tidak hanya itu, Fuller juga memberikan dukungannya pada Undang-Undang Kejahatan Ekonomi (Transparansi dan Penegakan) yang akan memberikan kekuatan baru bagi penegakan humum untuk merebut dan memulihkan aset kripto.
Secara keseluruhan, Fuller memperlihatkan keinginannya untuk menjadikan Inggris sebagai pusat global yang dominan bagi teknologi kripto yang akan mendorong pengembangan sektor teknologi keuangan Inggris, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengembangkan produk serta layanan baru yang inovatif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: