Sementara Achmad mencurigai kelalaian yang dilakukan Harian Kompas. "Memang agak aneh danĀ janggal rasanya jika hal tersebut disebut sebagai kelalaian. Kita patut curiga bahwa yang dilakukan Kompas ini adalah 'cara jaha' untuk mem-framing dan mendiskreditkan gubernur Anies Baswedan. Yang di lakukan Kompas ini tidak sesuai dengan prinsip media dalam demokrasi bahkan melacurkan jurnalisme untuk kepentingan tertentu," jelas dia.
Pengamat dari Narasi Institute itu menunggu adanya klarifikasi dari pihak Harian Kompas. Meski kasus sudah terlanjur terjadi, namun Achmad berpendapat publik berhak memperoleh klarifikasi atas kejadian tersebut.
"Meskipun sebetulnya hal tersebut sudah terjadi dan pasti sudah mempengaruhi opini di masyarakat sehingga nama Gubernur Anies Baswedan sudah terframinh buruk atas pemberitaan tersebut. Tapi setidak nya kita menunggu niat baik Kompas jika benar itu suatu kelalaian," tutur dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: