"Terhadap terlambatnya lelang, itu ada solusi. Yakni lelang dini, dimana bapak/ibu bisa melakukan lelang dari Juli ini untuk pengerjaan tahun depan. Kemudian pada saat kontrak, jangan sampai dibuat pembayarannya itu di akhir, melainkan berdasarkan pada perkembangan kemajuan pekerjaan. Bisa juga dengan e-katalog dan toko daring," jelas mantan Pj. Gubernur Sulut tersebut.
Pertanyaan lain datang dari Sekretaris Daerah Konawe Selatan yang mengaku memiliki kendala pada proses lelang, sejak perencanaan hingga pembayaran kontrak. Pada perencanaan, dianggarkan di tahun yang sama dengan pengerjaan. Kemudian pada proses pembayaran, kontraktor tidak mau mengambil uang muka.
Merespons itu, Fatoni menegaskan agar Pemda melakukan penganggaran perencanaan di tahun sebelum tahun pengerjaan. "Ini masalah berulang yang sudah saya jelaskan berbagai solusinya. Jangan lagi menganggarkan di tahun yang sama. Bapak-bapak bisa menganggarkan apa yang ingin dikerjakan tahun depan di saat perubahan," tandasnya.
Masalah pembayaran uang muka terhadap kontraktor ini juga dialami oleh banyak kabupaten lain, seperti Konawe Kepulauan, sehingga Fatoni memberikan warning.
"Kemenkeu nanti akan memonitor realisasi anggaran setiap bulan ini pak. Kontrak nanti perhatikan per-termin pencairannya. Rugi kita kalau bapak-bapak baru membayarkannya di akhir tahun. Kalau dipantau bulanan begitu, nanti dana transfer pusat malah tidak bisa dicairkan. Logikanya dana yang ada saja belum terpakai," jelasnya.
Lain dengan masalah sebelumnya, Muna Barat (Mubar) mengaku telah menghapus Dana PEN yang telah dianggarkan sebelumnya. Dengan begitu Pemkab Mubar meyakini telah berhasil meningkatkan realisasi anggaran secara signifikan.
Pada kegiatan tersebut, Irjen Kemendagri, Tomsi Tohir memimpin dialog dengan Pemda dalam penanganan inflasi di daerah. Apa saja yang sudah dan akan dilakukan daerah. Termasuk mengecek harga bahan pokok dan penyebab inflasi di daerah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: