Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Percepatan Penurunan Stunting dan Masalah Gangguan Emosi Mental Anak Jadi Fokus Utama, Simak!

Percepatan Penurunan Stunting dan Masalah Gangguan Emosi Mental Anak Jadi Fokus Utama, Simak! Kredit Foto: Unsplash/Anthony Tran
Warta Ekonomi, Jakarta -

Percepatan penurunan stunting dan masalah gangguan emosi mental (mental emotional disorder) anak-anak dan remaja menjadi fokus utama dalam webinar Pengurus Besar Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) yang digelar pada hari Jumat (9/9/2022) kemarin.

Karena itu Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K) yang menjadi narasumber dalam acara tersebut meminta para ibu agar memberikan perhatian lebih besar terhadap percepatan penurunan prevalensi stunting dan gangguan mental emosi anak-anak dan remaja di Indonesia.

"Hal ini harus menjadi perhatian keluarga. Keluarga harus hadir di sini. Karena keluarga menjadi unit analisis terkecil dari bangsa," kata Dokter Hasto, mengutip dari siaran resminya.

Baca Juga: Komitmen Pemerintah Percepat Penurunan Angka Stunting, Ini Langkah Kemenko PMK

Menurutnya, keluarga menjadi tulang punggung bangsa. Karena itu keluarga harus mampu menciptakan dan mendukung program tersebut. 

"Harus dibangun keluarga yang berkualitas. Keluarga yang tenteram, mandiri dan bahagia sejahtera," ujar Dokter Hasto. 

Dokter Hasto juga mengingatkan agar para ibu memperhatikan perkembangan anak remajanya. Pasalnya, penelitian menunjukkan 37 persen remaja putri mengalami anemia. Ini bisa terjadi karena setiap bulan perempuan mengalami menstruasi. 

"Bagaimana kita mengoreksi mereka sebelum hamil, sehingga tidak melahirkan anak stunting, di antaranya juga ditandai panjang badan kurang dari 48 cm. Mereka ini berisiko stunting," jelas Dokter Hasto pada acara bertemakan "Dengan Cinta IIDI Aktif Dukung Upaya Cegah Stunting".

Baca Juga: Jababeka Dukung Peran Remaja Untuk Wujudkan Kabupaten Bekasi Bebas Stunting

Dokter Hasto juga mengingatkan pentingnya mengatasi persoalan lingkungan di sekitar pemukiman. Ini karena lingkungan kumuh, seperti air tidak sehat, dapat menyebabkan stunting. 

"Lingkungan diperbaiki juga akan menyebabkan kemiskinan ekstrim turun," kata Dokter Hasto.

Stunting dan gangguan mental emosi merupakan salah satu bagian yang harus mendapat perhatian para ibu. Bagian lain yang juga harus menjadi perhatian adalah angka kematian ibu dan bayi dan kemiskinan ekstrim. Dokter Hasto mengatakan persoalan itu harus diselesaikan secara Bersama-sama.

Baca Juga: Imunisasi Lengkap Sangat Penting untuk Cegah Stunting

Sebagai informasi, BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: