PT Pertamina (Persero) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membuka peluang potensi pasar yang besar melalui kegiatan business matching rantai pasok pelaku UMKM ekonomi kreatif dan industri pariwisata dalam Integrated Industry and Investment (3i) di Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
DPSP tersebut yang dinilai sukses dengan meraih potensi transaksi sebesar Rp2,5 Miliar. Di kedua DPSP sebelumnya telah terealisasi transaksi sebesar Rp2,2 miliar untuk Mandalika dan sebesar Rp2,89 miliar di Borobudur, dan hingga saat ini permintaan terus bertambah seiring dengan adanya purchase order baru produk UMKM dari beberapa hotel.
Baca Juga: Pemerintah Menyesuaikan Harga BBM, Pertamina Tetap Data Penerima Subsidi
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Henky Manurung mengatakan, meski UMKM mengalami keterpurukkan akibat dari pandemi Covid-19, tetapi, dengan memanfaatkan peluang yang ada serta terus melakukan inovasi, UMKM kembali bisa bangkit. Saat ini Kemenparekraf mengoptimalkan program bagi UMKM melalui kegiatan Integrated, Industry dan Investment (3i).
“Kami akan terus menerus melakukan inovasi, khususnya bagi para pelaku ekonomi kreatif dan memberikan dukungan dari berbagai aspek agar bisa pulih lebih cepat bangkit lebih kuat," ujar Hengky dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (11/9/2022).
Sementara itu, Manager SMEPP Pertamina, Rudi Ariffianto menyampaikan mengenai program – program unggulan yang dimiliki oleh Pertamina, yang tentunya memberikan banyak keuntungan kepada para mitra binaan, program tersebut yakni, Catalog SME 1000, UMK Academy, PADi (Pasar Digital) , Pertamina SMEXPO, serta Pameran yang dilakukan di dalam maupun luar negeri.
Rudi menilai semua program tersebut bertujuan untuk memajukan UMKM agar dapat menghasilkan produk-produk unggulan yang bisa di terima oleh pasar.
“UMKM harus dapat memanfaatkan momentum yang sangat bagus seperti ini untuk dapat menawarkan dan menyampaikan secara detail kelebihan dari produk yang dihasilkan kepada para potential buyer agar terjadi transaksi yang baik. Kami juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pelaku industri perhotelan yang telah membuka pintu peluang kepada UMKM memasok produknya untuk dikonsumsi atau diperjualbelikan kembali di hotel," ujarnya.
Dalam rangkaian kegiatan Business Matching, para pelaku UMKM sebelumnya telah mendapatkan pembekalan pelatihan, berupa public speaking, coaching dan mentoring serta teknik negosiasi, agar ketika berhadapan langsung dengan para potential buyer dapat mempresentasikan produknya dengan baik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: