Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Walaupun DED Terlambat, Teten Masduki Yakin Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah Akan Sesuai Target

Walaupun DED Terlambat, Teten Masduki Yakin Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah Akan Sesuai Target Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki telah menerima Detail Engineering Design (DED) dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Sebagai acuan koperasi petani kelapa sawit untuk pengelolaan dan pembangunan pabrik pembuatan Minyak Makan Merah (M3).

MenkopUKM Teten menyatakan, meskipun penyerahan DED ini molor dari waktu yang ditargetkan akhir Agustus. Namun baru dapat diserahkan pertengahan September, dirinya tetap optimis piloting M3 tetap dapat berjalan baik ke depannya dan sesuai target.

Baca Juga: Teten Masduki Tekankan Pentingnya Peran Agregator Konsolidasikan UMKM Guna Tembus Pasar Ekspor Dunia

"Sudah diserahkan DED oleh PPKS. Targetnya Agustus tapi karena ada tambahan baru hari ini," kata Teten dalam konferensi pers di Kantor Kemenkop UKM, Senin (12/9/2022).

Menurutnya, rencana pembangunan M3 oleh koperasi telah mencapai progress 50% atau masuk ke tahap 5 dari 11 tahap yang di rencanakan. Selain itu, penetapan Standar Nasional Indonesia yang dibuat BSN menggunakan fast track juga telah masuk ke tahap konsensus.

"Kita punya waktu lima bulan untuk identifikasi, pendirian pabrik dan launching di targetkan Januari 2023," ujar Teten.

Teten Menegaskan, DED ini merupakan hasil bersama BPOM dan PPKS yang nantinya akan dipergunakan dalam pembuatan mesin M3. Dalam hal ini, PPKS tetap akan diminta untuk mengawal kebijakan yang akan diberlakukan untuk setiap mini plant project.

Baca Juga: Ke Depan, 12 Pabrik Mandiri Koperasi Petani Sawit Dukung Minyak Makan Merah

"Jadi nanti izin edarnya bisa langsung, dari mesin sampai ekosistem. DI M3 sudah sesuai dengan BPOM, jadi M3 ini standarnya sudah ekspor, atau standar ekspor jadi bukan standar rendah minyak makan," ucap MenkopUKM Teten.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: