Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Semangat Pancasila Tetap Harus Ditanamkan di Ruang Digital

Semangat Pancasila Tetap Harus Ditanamkan di Ruang Digital Kredit Foto: Unsplash/Gabriel Benois
Warta Ekonomi, Jakarta -

We Are Social mencatat sebanyak 204,7 juta atau sekitar 73,7% dari populasi penduduk Indonesia sudah menggunakan internet. Sementara pengguna internet di seluruh dunia kini mencapai 4,7 miliar orang, dapat di bayangkan begitu banyaknya perbedaan kultural yang ada di dalamnya.

"Secara otomatis pengguna internet menjadi warga digital, apapun yang kita lakukan di dalamnya harus didasari dengan nilai-nilai kebangsaan," Dosen UINSATU Dimas Prakoso saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada Kamis (8/9/2022). 

Baca Juga: Maksimalkan Pengalaman Media Sosial Lewat Etika Digital

Ia mengatakan saat ini ruang digital digunakan oleh bangsa lain untuk membangun kesejahteraan mereka di berbagai bidang. Hal ini mendistorsi nilai-nilai luhur Indonesia, sehingga identitas bangsa Indonesia mendadak tidak muncul. Budaya digital dibuat agar masyarakat Indonesia bisa tetap menanamkan budaya KeIndonesiaan. 

Budaya digital sendiri merupakan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi budaya digital sangat penting agar individu mampu berperan sebagai warga negara dalam batas formal yang berkaitan dengan hak, kewajiban, dan tanggung jawab di ruang negara. 

Lebih lanjut tingginya angka penggunaan media sosial dapat dianalogikan masyarakat menggunakan medium ini untuk berekspresi dan berpendapat. Dalam konteks budaya sarana media digital ini dapat digunakan untuk mempromosikan budaya Indonesia, memperbanyak konten mengenai keragaman potensi wisata hingga kekayaan yang dimiliki bangsa. 

Dalam menggunakan internet, setiap pengguna memiliki kebebasan berpendapat namun bukan berarti melanggar hal-hal terkait privasi dan yang diatur dalam UU ITE. Sebagai warga digital tetap ada tanggung jawab dan kesadaran untuk menjaga ekosistem ruang cyber tetap sehat.

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. 

Baca Juga: Wakil Komisi Energi DPR Dukung Digitalisasi Penyaluran BBM dari Kilang ke SPBU

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Founder of Coffee Meets Stock, Billy Tanhadi, Relawan TIK Indonesia, Ketua RTIK Kab Ngawi, Fetty Kurnia, dan Dosen UINSATU Dimas Prakoso. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: