Geger ASN Tewas dalam Mobil di Area Parkir DPRD Riau, KemenPPPA Langsung Berikan Pernyataan Tegas
Warga Pekanbaru, Riau digegerkan dengan penemuan jenazah seorang aparatur sipil negara (ASN),Sabtu (10/9/2022). ASN perempuan itu dilaporkan bekerja di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Riau.
Jenazah berinisial FY (40) itu pertama kali ditemukan oleh petugas keamanan atau satpam di parkiran DPRD Riau pada Sabtu pagi. Menanggapi kejadian tersebut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) akan terus mengawal kasus kematian FY.
Baca Juga: Viral 45 Siswi di Kabupaten Batang Dicabuli Guru Agama, KemenPPPA Dorong Pelaku Dihukum Maksimal
KemenPPPA telah berkoordinasi dengan DP3AP2KB Provinsi Riau terkait ditemukannya Perempuan dengan leher terikat di dalam mobil yang di parkir di basement Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau pada 10 September 2022. Korban diketahui merupakan ASN dengan inisial FY.
“Saya mengucapkan duka cita atas kejadian yang terjadi pada FY, yang berdinas di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Riau yang meninggal dunia. Saya tidak berwenang untuk mengatakan kalau kasus ini adalah murni kasus pembunuhan karena kita masih menunggu hasil visum yang akan keluar dari rumah sakit, namun bagi setiap orang yang melakukan kekerasan terhadap perempuan yang berakibat kematian, sesuai dengan peraturan yang berlaku harus diberi tindakan hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga dalam keterangannya, Senin (12/9/2022).
Saat ini kasus tersebut sedang dalam tahap olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait kematian korban berdasarkan hasil autopsi oleh pihak RS. Bhayangkara Polda Riau Korban meninggal diracun dan dianiaya. Polisi masih membutuhkan sejumlah keterangan dan hasil olah TKP. Penyidikan Polres Pekanbaru Riau dipimpin langsung Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan, tengah mendalami penyebab kematian korban dan sedang menunggu hasil visum.
Selain memeriksa saksi, untuk membuat terang kasus ini polisi juga mengumpulkan sejumlah petunjuk. Salah satunya rekaman CCTV di sekitar tempat kejadian.
KemenPPPA akan terus mengawal kasus ini dengan terus melakukan koordinasi dengan perangkat daerah terkait terutama perlindungan, pengasuhan yang layak, dan kepentingan terbaik anak korban FY, serta berharap fakta baru akan terungkap dan mendorong polisi dapat segera menangkap terduga pelaku dan memprosesnya secara hukum yang berlaku untuk menegakkan keadilan.
“Saya berharap agar media dan masyarakat bisa membantu agar beritanya tidak simpang siur sebagai bentuk keprihatinan atas musibah yang dialami oleh keluarga korban dan kita ikuti tindak lanjut dari kepolisian,” kata Menteri PPPA.
Menteri PPPA juga mengajak semua pihak termasuk korban untuk berani bicara dan mengungkap kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Baca Juga: Pagu Anggaran Kemen-PPPA Tahun 2023 Meningkat 9,5%, Simak Rencana Kerjanya!
Untuk memudahkan aksesibilitas kepada korban atau siapa saja yang melihat dan mendengar adanya kekerasan dapat melaporkan kasusnya melalui call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 dan WhatsApp 08111-129-129.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar