Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ganti Nama Lagi, Ferdinand Hutahaean Kesal Anies Baswedan Ganti Nama Kota Tua Jadi Batavia: Nis… Nis..!

Ganti Nama Lagi, Ferdinand Hutahaean Kesal Anies Baswedan Ganti Nama Kota Tua Jadi Batavia: Nis… Nis..! Kredit Foto: Instagram/Ferdinand Hutahaean
Warta Ekonomi, Jakarta -

Eks politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean merespons keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengubah nama Kota Tua kembali menjadi Batavia. Dia tampak tidak setuju dengan keputusan Anies tersebut.

Menurut Ferdinand, seharusnya Anies Baswedan tidak mengubah nama Kota Tua jauh dari nama-nama yang ada di kawasan Jakarta. Pasalnya, penamaan Batavia sangat identik dengan kaum penjajah sekaligus nama suku di Negeri orang.

Baca Juga: PSSI Gak Mau Pakai JIS, Pendukung Anies Nilai Sangat Politis: 'Asal Bukan Anies!'

"Kalau saya jadi Gubernur Jakarta, saya akan namai Kawasan Kota Tua itu dengan nama 'KAWASAN WISATA JAYAKARTA' bukan BATAVIA yang identik dengan kaum penjajah," cuit akun Ferdinand melalui akun Twitternya @FerdinandHutah4, dikutip Senin (12/9/2022).

"Nis… Nis..!," lanjut dia.

Belum lama ini, Gubernur Anies Baswedan membuka kembali kawasan Kota Tua (Kotu) dan Groundbreaking CP202 MRT Jakarta Fase 2A di Plaza BEOS Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat pada Sabtu (10/9/2022). Dalam kesempatan itu, Anies mengumumkan perubahan nama Kota Tua menjadi Batavia.

Anies mengatakan, revitalisasi kawasan Kota Tua memadukan masa lalu dan masa depan yang diproyeksikan menjadi salah satu ikon unik pariwisata Ibu Kota. Batavia mencerminkan masa lalu, tetapi konsepnya mencerminkan modern masa depan.

Dia menjelaskan, masyarakat tak hanya menikmati Kota Tua yang penuh sejarah, tetapi juga melihat masa depan kota modern. Menurut dia, kota modern lebih menekankan mobilitas yang rendah emisi karbon sehingga pengunjung mengandalkan transportasi umum massal di antaranya dilayani TransJakarta dan Kereta Rel Listrik atau KRL melalui Stasiun Jakarta Kota.

"Kami ubah menjadi kawasan pejalan kaki dan dengan begitu perjalanan di Kota Tua menjadi pengalaman karena menyaksikan kawasan unik," kata Anies pada pembukaan kawasan Kota Tua di Jakarta, Sabtu (10/9/2022) malam.

Di kawasan itu, lanjut dia, juga sedang dibangun proyek transportasi umum massal, yakni Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Fase 2A yang nantinya menyambungkan Lebak Bulus-Bundaran HI yang sudah lebih dulu berkoneksi MRT, kemudian tersambung ke kawasan Kota Tua.

Baca Juga: Anies Baswedan Ubah Nama Kota Tua Jadi Batavia, Gembong PDIP Nggak Terima: Subjektif, Ingin Mengukir Sejarah, Minimal Ganti Nama!

Anies menjelaskan, proyek MRT fase 2A memiliki panjang 6,3 kilometer yang terdiri dari tiga paket kontrak dan diperkirakan selesai pada 2028. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menambahkan, adapun yang direvitalisasi di kawasan itu ialah pengendalian banjir kanal di Museum Bahari, penataan Kali Besar Timur, pedestrian di Jalan Lada dan Plaza Beos.

Selanjutnya, revitalisasi Pasar Heksagon yang saat ini sedang dikerjakan dan pembangunan Kampung Susun Kunir, Kampung Susun Tongkol, dan Kampung Akuarium yang sudah diresmikan. Revitalisasi kawasan Kota Tua terdiri dari penataan trotoar untuk pejalan kaki hingga penertiban pedagang kaki lima (PKL).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: