Menko PMK Perintahkan Pemda Jombang Ajukan Semua Warganya Jadi Peserta BPJS Kesehatan
"Kami terbentur regulasi itu," kata kades dalam dialog.
Muhadjir menyatakan akan segera mengupayakan perubahan Perpres yang masih bernuansa Covid-19 itu. "Doakan mudah-mudahan kurang dari satu bulan ini sudah di meja Pak Presiden," katanya.
Baca Juga: Menko Perekonomian Minta Kepala Daerah Perkuat TPID demi Jaga Stabilitas Pangan
Menko PMK kembali mengingatkan bahwa stunting itu lebih merupakan perkembangan otak yang tidak bagus. Kondisi pendek hanya merupakan pertanda stunting.
"Seribu hari awal kehidupan, yakni sejak dalam kandungan hingga tahun ibu menyusui, akan menentukan perjalanan hidup anak itu berikutnya. Kalau berhasil, insya Allah akan bagus selanjutnya," jelas Muhadjir.
Jangan sampai telanjur stunting, karena akan sulit memperbaikinya.
Muhadjir menyebut, merawat awal kehidupan ini perintah Al-Quran. Ketua PP Muhammadiyah ini lantas membacakan ayat dalam Surat Lukman terkait perintah Tuhan kepada seluruh manusia untuk menyusui anak selama dua tahun dan perawatan yang baik kepada anak.
Baca Juga: Deteksi Penderita TBC Berkontribusi pada Upaya Pencegahan Stunting
Seperti diketahui, saat ini stunting mendapatkan perhatian dan penanganan khusus. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting sebesar 24,4% pada 2021. Artinya, hampir seperempat balita Indonesia mengalami stunting pada tahun lalu. Namun demikian, angka tersebut lebih rendah dibanding 2020 yang diperkirakan mencapai 26,9%.
Pemerintah menargetkan stunting di Indonesia akan turun menjadi hanya 14% pada tahun 2024. Agar dapat mencapai target tersebut, perlu upaya inovasi dalam menurunkan jumlah balita stunting 2,7% per tahunnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas