Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PEM Akamigas Terima Hibah Laboratorium Solar dari Swiss, Dukung Indonesia Capai Bauran EBT 23%

PEM Akamigas Terima Hibah Laboratorium Solar dari Swiss, Dukung Indonesia Capai Bauran EBT 23% Kredit Foto: ESDM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politeknik Energi dan Mineral Minyak dan Gas Bumi (PEM Akamigas) menerima paket hibah Laboratorium Solar PV dari Pemerintah Swiss.

Direktur PEM Akamigas Erdila Indriani mengatakan, penerimaan ini sebagai rangkaian dari persiapan Program Diploma 4 Spesialisasi 1 Tahun Energi Terbarukan Bidang Solar, Hydro, dan Hybrid di PEM Akamigas yang akan diselenggarakan mulai September 2022 mendatang.

"PEM Akamigas mengapresiasi peralatan laboratorium PLTS dari Pemerintah Swiss dan dukungan teknis lainnya untuk menyelenggarakan program studi baru Diploma 4 Spesialisasi Energi Terbarukan Bidang Solar, Hydro, dan Hybrid," ujar Erdila dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (13/9/2022).

Baca Juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Anggota DPR Tebar Puluhan Spanduk di Depok & Bekasi

Erdila mengatakan, kehadiran laboratorium merupakan dukungan terhadap target Pemerintah Indonesia mencapai bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen di 2030 dan 31 persen pada 2030 sesuai dengan Rencana Umum Energi Nasional. 

"Salah satu upaya kami adalah menjadi bagian dari politeknik percontohan kerja sama Indonesia-Swiss untuk menyediakan program sarjana terapan di bidang energi terbarukan dengan fokus PLTS dan PLTA. Untuk program spesialisasi satu tahun bidang energi terbarukan di PEM Akamigas ini, kebetulan seluruhnya adalah pekerja, dan ada juga alumni PEM Akamigas," ujarnya. 

Sementara itu, Team Leader Proyek RESD Martin Stottele mengatakan, hibah peralatan laboratorium solar PV bagi PEM Akamigas merupakan wujud dukungan Pemerintah Swiss bagi Pemerintah Indonesia untuk melaksanakan program transisi energi menuju energi yang berkelanjutan, khususnya dari sisi pengembangan sumber daya manusia.

"Kami berharap agar peralatan laboratorium energi terbarukan di PEM Akamigas ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran mahasiswa yang mengikuti program Diploma 4 Spesialisasi Energi Terbarukan sehingga mampu mencetak lulusan yang unggul, berdaya saing, dan memenuhi kebutuhan tenaga yang kompeten dan handal untuk industri energi terbarukan di pulau Jawa dan sekitarnya," ujar Martin. 

Proyek RESD sendiri bekerja sama dengan PEM Akamigas di bawah Kementerian ESDM dan empat politeknik di bawah Kemendikbudristek (Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Manado, Politeknik Negeri Ujung Pandang) untuk meluncurkan program Diploma 4 Spesialisasi 1 Tahun Energi Terbarukan dengan penyelenggaraan kuliah perdana angkatan pertama di September 2022.

Program spesialisasi D4 merupakan program yang inovatif karena ditujukan bagi lulusan Diploma 3 teknik (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil) untuk mengambil program satu tahun (semester 7 dan 8) spesialisasi energi terbarukan, atau siswa Diploma 4 teknik yang ingin mengambil peminatan energi terbarukan di tahun terakhirnya.

Lulusan program akan mendapatkan gelar Sarjana Terapan (S.Tr.) Energi Terbarukan. Pelaksanaan program diperkuat dengan hibah peralatan laboratorium, pelatihan teknis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bagi dosen dan pranata laboratorium politeknik selama 1,5 tahun oleh tenaga ahli lokal dan pakar Swiss Universities of Applied Sciences, serta kerja sama dengan industri untuk penyusunan kurikulum dan program magang.

Tujuan utama dari proyek RESD adalah menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang perencanaan, desain, pembangunan dan pemasangan, inspeksi dan commissioning, supervisi, pengoperasian dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), pembangkit listrik hybrid surya diesel, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) melalui: 1) penciptaan program D4 spesialisasi energi terbarukan satu tahun (semester 7 dan 8) di lima politeknik di Indonesia; 2) peluncuran program diklat energi terbarukan di lima lembaga pelatihan kerja; dan 3) penguatan pertukaran informasi dan komunikasi di sektor energi terbarukan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: