Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sambut Joint Statement B20 dan L20, Menaker: Berikan Dampak Baik di Tingkat Nasional dan Global

Sambut Joint Statement B20 dan L20, Menaker: Berikan Dampak Baik di Tingkat Nasional dan Global Kredit Foto: Kemnaker
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyambut baik join statement antara Labour and Employment Ministers Meeting (G20 LEMM). Joint statement ini menunjukkan komitmen bersama antara L20 dan B20 dalam mengejawantahkan semangat yang diusung Presidensi G20 Indonesia melalui tema Recover Together, Recover Stronger.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah sangat mengapresiasi joint statement antara B20 dan L20 yang sejalan dengan isu-isu Employment Working Group yang telah dibahas oleh tim kita sejak awal Maret lalu. 

Baca Juga: Ida Fauziyah Mengaku Sudah Sangat Siap dengan Rangkaian Agenda G20-LEMM

"Saya yakin ini akan memberikan dampak yang baik di tingkat nasional dan global untuk menghadapi tantangan tenaga kerja di tengah situasi yang tidak pasti," kata Ida saat menyampaikan pidato pada G20 Labour and Employment Ministers Networking Dinner with Social Partners di Bali, mengutip dari rilisnya, Selasa (13/9/2022). 

Chair of B20 Indonesia, Shinta Kamdani, mengatakan dalam rangka mendukung G20, B20 berkomitmen untuk berkontribusi memperbaiki kondisi ketenagakerjaan global melalui konsensus bersama dalam rangka menciptakan pertumbuhan yang inklusif, inovatif, dan kolaboratif. 

Baca Juga: Pertemuan Ke-6 G20 EWG Hari Pertama Resmi Ditutup, Begini Hasilnya

Untuk itu, B20 bersama L20 telah mengidentifikasi sejumlah isu yang mengemuka dan perlu diatasi bersama melalui 3 agenda utama, yaitu pekerjaan yang produktif, modern, dan layak; mendukung perusahaan berkelanjutan untuk menciptakan kondisi upah yang layak; serta menciptakan kebijakan perusahaan yang nondiskriminatif dan mendukung kesetaraan gender dalam perusahaan baik di Indonesia maupun global. 

"B20 dan L20 telah berkolaborasi erat untuk mengatasi tantangan global dan geopolitical melalui penyusunan rekomendasi tripartit dalam rangka mendorong reformasi kondisi ketenagakerjaan yang lebih baik, khususnya untuk mengatasi kesenjangan peluang dan kondisi tenaga kerja antara negara maju dan berkembang," kata Shinta Kamdani. 

Sementara itu, Ketua Umum KADIN, Arsjad Rasjid, mengatakan salah satu kunci menghadapi era digitalisasi adalah inklusivitas gender, mengingat perbaikan kesetaraan gender berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi global sebesar USD 14 triliun pada tahun 2030. 

"Untuk itu, B20 melalui Women in Business Action Council menaruh perhatian besar pada isu kesetaraan gender, melalui legacy One Global Women Empowerment yang mendukung perempuan di sektor bisnis melalui pemberdayaan, peningkatan kapasitas digital dan kebijakan yang berpihak pada lingkungan kerja yang aman dan setara," ujarnya. 

Baca Juga: Tinjau Langsung Penerima BSU 2022, Menaker Ida Fauziyah Apresiasi Perusahaan Krisna

B20 melalui The Future of Work and Education Task Force juga telah menghasilkan policy recommendation untuk memastikan akselerasi dalam menciptakan peluang kerja dan transisi pekerjaan, meningkatkan ketrampilan serta akses pendidikan. 

"Legacy penting lainnya dari B20 adalah B20 Wiki, yang menjadi platform untuk meningkatkan kapasitas UMKM melalui cross-country collaborations dan  digital transformation," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: