Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembangunan JIS Pakai Konsultan dari Inggris Tapi Tidak Lolos Uji Kelayakan, Kok Bisa?

Pembangunan JIS Pakai Konsultan dari Inggris Tapi Tidak Lolos Uji Kelayakan, Kok Bisa? Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pengelola Jakarta International Stadium (JIS) mengatakan bahwa kritik PSSI terhadap kualitas stadion terlalu mengada-ada. Jakpro mengatakan JIS dirancang oleh konsultan dari Inggris, Buro Happold.

Sebagai informasi, Buro Happold telah dibentuk sejak 1976 silam oleh Edmund Happold di Bath, Somerset, Inggris. 

Mereka telah memiliki banyak kantor yang tersebar di seluruh dunia. Tercatat sejauh ini ada total 28 cabang markas yang berada di berbagai benua.

Buro Happold tidak hanya fokus dalam proyek stadion semata, melainkan juga dalam bangunan lainnya seperti Museum Elizabeth II, Museum Liverpool, The Globe Theatre, dan lain sebagainya. Mereka juga yang merancang Stadion Emirates sebagai markas Arsenal saat ini.

Baca Juga: Daftar 3 Nama Pengganti Anies Baswedan: Ada Kasetpres, Sekda dan Dirjen

Sayangnya, harapan Anies Baswedan menjadikan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai tonggak keberhasilannya sebelum meninggalkan Jakarta gagal sudah. Karena sebagai stadium olahraga masih banyak yang harus dibenahi. 

Pegiat media sosial Ade Armando dalam YouTube-nya mengatakan walau terlihat megah, JIS tidak memenuhi kualifikasi minimal sebuah stadion olahraga yang dihadiri puluhan ribu penonton. Ini terungkap sekarang gara-gara penilaian PSSI. 

“Rasanya sih sampai dia turun jabatan di Oktober nanti JIS masih belum digunakan sebagai seharusnya. Alasannya sederhana, karya Anies ini tidak dibuat dengan perencanaan dan konsultasi memadai,” ungkap Ade.

Baca Juga: Prasetyo Edi PDIP Klaim Tak Ada Intervensi dalam Pemilihan Sosok Pengganti Anies Baswedan: Putra-putra Terbaik!

Awalnya, JIS dijadwalkan menjadi lokasi kedua laga uji coba Timnas Indonesia versus Curacao pada 27 September. Namun, setelah melakukan uji kelayakan PSSI menyimpulkan JIS belum memenuhi kriteria salah satunya adalah soal tempat parkir. JIS dapat menampung 80.000 penonton namun hanya bisa menampung 8.000 kendaraan roda empat. 

“Kapasitas parkir ini jauh dari rekomendasi FIFA. Untuk stadion berkapasitas 60.000 penonton saja harus tersedia tempat parkir untuk 10.000 mobil,” tambah Ade.

Soal berikutnya adalah ketidaksiapan area tim yang akan berlaga. PSSI melihat plafon di JIS terlalu rendah sehingga sehingga bus pengangkut tim tidak bisa masuk secara langsung. 

“Bayangkan kalau pemain bertemu langsung dengan ribuan suporter? Belum lagi kalau suasana pertandingan panas? Apa yang terjadi kalau para suporter marah,” kata Ade.

Baca Juga: Selesai Menjabat, Apa yang Akan Dilakukan? Jawaban Anies Baswedan Nggak Main-main: Kalau Disampaikan di Sini, Tidak Ada Kejutan!

Kelemahan lain adalah soal pintu masuk stadion oleh penonton. Saat ini hanya ada satu pintu masuk dan keluar. Sehingga dikhawatirkan jika penonton bersamaan keluar akan memakan waktu lama.

PSSI juga menganggap faktor keamanan kurang diperhatikan. Seharusnya ada penambahan pagar pembatas di beberapa titik area penonton untuk mengantisipasi jika terjadi bentrok.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: