Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Semester I Bikin Happy, Dirut BSI Bicara Soal Aksi Korporasi, Mau Akuisisi?

Kinerja Semester I Bikin Happy, Dirut BSI Bicara Soal Aksi Korporasi, Mau Akuisisi? Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) membukukan pertumbuhan kinerja yang positif sepanjang paruh pertama tahun 2022. Hal itu tercermin dari laba bersih BSI yang melesat 41,31% menjadi Rp2,13 triliun pada semester pertama 2022.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengungkapkan bahwa pertumbuhan signifikan itu ditopang oleh keberhasilan BSI dalam menjaga keseimbangan seluruh rasio keuangan sehingga dapat tumbuh sehat dengan intermediasi yang makin membaik. Atas pencapaian tersebut, BSI optimis bahwa kinerja perusahaan akan makin kokoh hingga akhir tahun ini. Dengan dukungan dari berbagai pihak, BSI yakin dapat memenuhi target yang ditetapkan oleh perusahaan.

Baca Juga: Bos BRI: Saya Yakin Seyakin-yakinnya, Laba Bersih BRI Tembus Rp40 Triliun pada Akhir Tahun!

"Berbagai aksi korporasi yang akan dilakukan BSI pada tengah tahun ini juga menjadi salah satu strategi untuk menguatkan BSI dari sisi aspek permodalan," pungkas Hery dalam Public Expose Live 2022 pada Kamis, 15 September 2022.

Ia menambahkan, capaian positif lainnya tercermin dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebsar 13,07% menjadi Rp244,66 triliun per Juni 2022. Tabungan wadiah, giro, dan deposito mendominasi proporsi DPK pada tengah tahun ini. Tak hanya itu, pembiayaan BSI juga mengalami peningkatan, yakni sebesar 18,55% menjadi Rp191,29 triliun. Segmen pembiayaan terbesar yang menyokong capaian tersebut di antaranya pembiayaan mikro tumbuh 31,13%, pembiayaan konsumer tumbuh 21,66%, pembiayaan wholesale tumbuh 20,34%, pembiayaan kartu tumbuh 22,87% dan gadai emas tumbuh 20,07%. 

Raihan ini juga didukung NPF Nett sebesar 0,74%. Adapun cash coverage BSI meningkat signifikan menjadi 157,93%. BSI mencatat, pertumbuhan aset pada H121 sebesar 12,46% secara yoy menjadi Rp277,34 triliun. Selain itu, BSI juga terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dengan membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 74,50%.

"Ke depannya, BSI akan fokus pada investasi berkelanjutan serta pengembangan islamic ecosystem sesuai dengan semangat ekonomi hijau berlandaskan ESG yang saat ini sedang diperkuat oleh pemerintah dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital sejalan semangat transformasi di tubuh BSI," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: