Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia-Belanda Jalin Kerja Sama Perluasan Kemitraan Sektor Ekonomi Kreatif

Indonesia-Belanda Jalin Kerja Sama Perluasan Kemitraan Sektor Ekonomi Kreatif Kredit Foto: Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), melakukan kerja sama dengan Pemerintah Belanda dalam upaya memperluas kemitraan di bidang ekonomi kreatif.

Penandatanganan kerja sama (MoU) dilakukan antara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dengan State Secretary of Education, Culture and Science of the Netherlands, Gunay Uslu, di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona, Kamis (15/9/2022).

Baca Juga: Menparekraf Dorong Kopi Robusta Jadi Produk Unggulan Kota Pagar Alam Sumsel

Sandiaga mengatakan penandatanganan MoU ini akan mendorong kerja sama yang lebih luas antara kedua negara di berbagai sektor ekonomi kreatif. Mulai dari kuliner, arsitektur, desain (fesyen, desain produk dan desain interior), audiovisual (film dan musik), TV dan radio, new media (pengembangan game, aplikasi, over the top (OTT), transformasi digital), serta penerbitan.

"Saya sangat berbahagia bahwa setelah proses yang cukup panjang akhirnya kita menandatangani perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kerajaan Belanda dan Pemerintah Indonesia dalam sektor ekonomi kreatif," ujar Sandiaga Uno, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/9/2022).

Baca Juga: Strategi Kemenparekraf dalam Menyikapi Kenaikan Harga BBM di Sektor Parekraf

Kemenparekraf akan bergerak cepat melakukan tindak lanjut dari kerja sama ini dengan melakukan working group yang pada tahap awal akan difokuskan pada pengembangan subsektor film, game, dan kuliner.

"Kita langsung gerak cepat dengan membicarakan potensi tindak lanjut di bidang film, games, dan juga kuliner. Terobosan-terobosan dari segi teknologi di mana kita bisa menjadikan Amsterdam dan Jakarta sebagai hub dari Eropa dan Asia untuk pengembangan beberapa inisiatif di sektor ekonomi kreatif," kata Sandiaga.

Ia juga berharap melalui kerja sama ini dapat mendorong pencapaian target pembentukan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun ini dan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024.

"Contohnya melalui film, di mana sektor ini dalam satu produksi bisa menghadirkan banyak peluang kerja. Kami bertujuan menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun ini dan diharapkan 700 ribu di antaranya datang dari sektor ekonomi kreatif," kata Sandiaga.

Baca Juga: Kemenparekraf Perkuat Rantai Pasok Industri Parekraf di NTB

Tidak hanya di sektor ekonomi kreatif, melalui kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan potensi pariwisata dan mengundang lebih banyak wisatawan Belanda ke Indonesia.

"Bukan hanya ekonomi kreatif tapi juga pariwisata yang bisa kita bangun kerja samanya. Kita ingin lebih banyak kunjungan wisatawan dari Belanda nanti untuk pariwisata berbasis heritage atau pariwisata berbasis sejarah," ujarnya.

Baca Juga: Menparekraf Dukung Tim R2045 Indonesia Robotic dalam “First Global Challenge 2022” di Jenewa Swiss

State Secretary of Education, Culture and Science of the Netherlands, Gunay Uslu, menyambut baik kerja sama yang terjalin dan berharap penandatanganan MoU ini akan semakin memperkuat hubungan dan kemitraan antara Indonesia dan Belanda. Ia melihat potensi dan energi yang begitu besar dari generasi muda Indonesia untuk tumbuh bersama mengembangkan sektor ekonomi kreatif.

"Saya sangat senang berada di sini dan menandatangani MoU ini sehingga kami dapat membuat rencana dalam menjelajahi masa depan dan sekarang. Indonesia memiliki banyak ahli seperti di sektor film dan desain sehingga kita dapat bekerja sama. Saya yakin Indonesia dan Belanda benar-benar bisa saling belajar dari pengalaman dan perspektif masing-masing," ujar Gunay Uslu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: