Garuda Indonesia terus melakukan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak. Terbaru dengan PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) terkait fasilitas pembiayaan restorasi armada dengan skema bagi hasil.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra bersama dengan Direktur Utama PPA Yadi Jaya Ruchandi di Denpasar, Bali.
Adapun penandatanganan perjanjian tersebut merupakan tindak lanjut dari Penandatanganan Offering Letter atas Syarat & Ketentuan Indikatif Terbaru (Updated Indicative Term Sheet) Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani pada bulan Agustus lalu.
Fasilitas pembiayaan dengan nilai hingga Rp725 miliar melalui skema bagi hasil yang akan berlangsung selama lima tahun ini, diimplementasikan secara bertahap pada sejumlah rute yang akan dijadikan skema kerja sama bagi hasil di antaranya adalah Jakarta- Surabaya-Jakarta, Jakarta-Makassar-Jakarta serta Jakarta-Jayapura-Jakarta.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan bahwa kerja sama tersebut merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk mengoptimalkan langkah misi transformasi kinerja dalam upaya untuk terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di tengah momentum pemulihan ekonomi nasional, khususnya sektor Pariwisata melalui peningkatan aksesibilitas layanan penerbangan yang aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia.
“Fasilitas pembiayaan tersebut akan digunakan untuk mendukung percepatan pemulihan kinerja perusahaan, khususnya pada lini operasional penerbangan yang akan dioptimalkan untuk restorasi armada dan pemeliharaan spare part pesawat seperti engine, APU, shipping part, dan berbagai komponen pesawat lainnya yang dioperasikan oleh perusahaan guna mendukung kelancaran operasional,” Ucap Irfan.
Adapun penggunaan fasilitas pembiayaan yang telah disepakati ini tentunya akan menyesuaikan dengan kebutuhan proyeksi restorasi armada yang telah ditetapkan untuk menunjang efektivitas pemulihan kinerja perusahaan utamanya di situasi pasca pandemi saat ini, sehingga nantinya fasilitas pembiayaan akan digunakan secara bertahap sesuai kebutuhan operasional penerbangan Garuda Indonesia.
“Kerja sama fasilitas pembiayaan ini memberikan optimisme tersendiri dalam hal kepercayaan sektor dunia usaha terhadap masa depan bisnis Garuda Indonesia ke depannya,”tegasnya.
Sebelumnya, Garuda Indonesia secara bertahap terus melakukan optimalisasi utilisasi pesawat sejalan dengan hasil negosiasi dengan lessor sejalan dengan telah disetujuinya proposal perdamaian dalam proses PKPU.
Baca Juga: Ingin Kurangi Ketergantungan Impor, Banten Didorong Produksi Kedelai Berkualitas
Melalui berbagai upaya tersebut, perusahaan akan mengoptimalkan upaya untuk meningkatkan jumlah armada yang serviceable yang diproyeksikan akan bertambah secara bertahap mencapai sekitar60 pesawat dalam mendukung akselerasi peningkatan kinerja Perusahaan hingga akhir tahun 2022 ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar