Presiden Jokowi Dinilai Lepas Tangan dalam Kasus Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak: Hanya Empat Kali Komen!
Sepanjang pengusutan kasus Ferdy Sambo, Presiden Joko Widodo atau Presiden Jokowi telah mengatakan untuk membuka kasus ini seterang-terangnya, tapi sudah memasuki bulan ke-tiga kasus, pengacara Brigadir J merasa Presiden malah lepas tangan.
Ini disampaikan langsung oleh Kamaruddin Simanjuntak, ia menyatakan rasa kecewanya kepada sikap Presiden Jokowi. Menurutnya sikap lepas tangan Presiden Jokowi membuat kasus kliennya masih belum menemukan titik terang.
Bagi Kamaruddin, Presiden Jokowi tidak cukup hanya memberikan instruksi untuk membuka kasus ini seterang-terangnya termasuk kepada publik.
Baca Juga: Janggalnya Kelakuan Istri Ferdy Sambo Menjelang Pembunuhan Brigadir J
"Tetapi karena presiden tidak mau berbuat sesuatu maka pada akhirnya, kecuali hanya mengatakan 4 kali buka seterang-terangnya memang kita akui dia mengatakan itu empat kali, dalam empat kali momen," ungkapnya yang dilansir dari video tiktok @tobellyboy pada Minggu (18/9/2022).
"Presiden membiarkan polri terjebak dalam lumpur itu akhirnya sampai dengan hari ini mereka terjebak tidak bisa keluar," ujarnya.
Karena rasa kecewanya tersebut dirinya pun berpesan agar masyarakat dapat belajar dari kasus ini dengan memilih pemimpin yang baik dan bertanggung jawab pada pemilihan umum 2024.
Baca Juga: Tetap Tenang Hadapi Kasus Pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo Sadar Dirinya Bisa Tumbalkan Bharada E?
"Jadi saya hanya mengatakan kita harus selamatkan Indonesia ini melalui suatu tindakan yang tepat yaitu pada tahun 2024 pilihlah pemimpin yang baik yang bertanggung jawab supaya Indonesia ini kita benahi bersama," tuturnya.
"Kemudian sebenarnya kalau saya perhatikan lebih banyak orang baik di negara Indonesia ini tetapi tidak peduli. Terbukti ketika saya ke daerah dari anak-anak sampai dewasa, baik yang tidak berkerudung sampai yang berkerudung semua tak ada malu-malu memeluk saya, memeluk dan mengatakan terima kasih. Artinya mereka rindu indonesia ini negara yang baik tetapi kita kurang kompak untuk memperbaiki negara ini oleh karena itu kita harus kompak," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty