Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Catat! Lansia Lebih Rentan Terkena Infeksi Saluran Kemih

Catat! Lansia Lebih Rentan Terkena Infeksi Saluran Kemih Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

WHO mencatat lebih dari 50% wanita mengalami infeksi saluran kemih (ISK), infeksi saluran kencing atau urinary tract infection (UTI), dan menjadi salah satu pengeluaran utama di sektor kesehatan dunia.

ISK merupakan penyakit akibat adanya organisme asing ataupun patogen seperti bakteri yang masuk dan tumbuh ke dalam saluran kemih, yang termasuk ginjal, ureter, kandung kemih, dan urethra.

Baca Juga: Regulasi BPA Demi Lindungi Kesehatan Publik, Sejumlah Kalangan Dorong Langkah BPOM

Perempuan lebih rentan karena mempunyai saluran kemih (urethra) yang relatif lebih pendek dibandingkan pria. Bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi saluran kemih adalah E. coli, sedangkan jenis bakteri lainnya meliputi Staphylococcus saprophyticus, Klebsiella, Enterococcus, Pseudomonas, Enterobacter, dan Proteus.

Bakteri bisa masuk lewat uretra saat berkemih. Bakteri ini bisa menyebar ke atas hingga mencapai kandung kemih dan ginjal. Perempuan menjadi lebih rentan karena saluran urethra hanya memiliki panjang sekitar 4 cm (pria mencapai 16-20cm) sehingga bakteri lebih mudah mencapai kandung kemih dan ginjal.

Sementara, saluran kemih berfungsi menyalurkan air kencing atau urine, yang merupakan produk sisa metabolisme untuk membuang racun atau zat yg tidak digunakan dari dalam tubuh. Urine berasal dari hasil filtrasi darah dalam pembuluh darah di ginjal yang kemudian turun ke ureter hingga kandung kemih. Urine disimpan di kandung kemih sampai dibuang lewat uretra dalam mekanisme berkemih.

American Urological Association menyatakan bahwa aktivitas seksual merupakan salah satu faktor risiko munculnya ISK. Penyebab lain, seperti Menopuse, Kateter juga berisiko menjadi biang keladi ISK, saluran abnormal, masalah imun terutama bagi penderita diabetes dan batu saluran kemih menjadi sumber infeksi karena merupakan benda asing yang menjadi tempat berkembangnya bakteri di dalam saluran kemih.

Infeksi saluran kencing tidak terlihat dan tidak terasa, tapi ada gejala umum yang kerap diderita. Gelajanya ini kerap disepelekan dan disalahartikan seperti frekuensi berkemih bertambah dan kerap mengalami anyang-anyangan, ada sensasi terbakar saat berkemih, sering berkemih, tapi dalam volume sedikit, urine tampak keruh dan berwarna kemerahan atau cokelat, bau urine tidak sedap dan menyengatm dan nyeri perut bawah ataupun nyeri pinggang.

Bahaya ISK bila tidak langsung diobati berisiko menimbulkan komplikasi, di antaranya infeksi ginjal atau gagal ginjal permanen; penyempitan uretra pada pria atau striktur; Sepsis, yaitu kondisi serius yang bisa mengancam nyawa yang disebabkan oleh reaksi tubuh pada infeksi.

Untuk itu, ditekankan pentingnya minum air putih bagi lansia. Kekurangan cairan dapat tampak dari gejala dehidrasi. Sementara itu, ginjal lansia sudah tidak lagi tidak berfungsi seefektif ginjal orang dewasa muda untuk mengolah cairan. Oleh karena itu, terlalu banyak asupan melewati batas wajar dapat membilas sejumlah besar kandungan garam elektrolit dalam tubuhnya. Kondisi kekurangan garam (natrium) disebut juga dengan hiponatremia.

Namun, kebutuhan air sebenarnya bervariasi antar-individu. Rekomendasi tersebut setara dengan minum empat sampai enam gelas ukuran 250 ml (ukuran standar air mineral gelas) per hari.

Perhitungan ini beda untuk lansia. Pada umumnya, lansia membutuhkan lebih banyak asupan air karena rentan dehidrasi. Perubahan jumlah kebutuhan air ini dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk berat badan, peningkatan kadar massa lemak tubuh, dan penurunan fungsi ginjal akibat penuaan.

Baca Juga: Siap-siap! Mensos Siapkan Rp400 Miliar Untuk Bansos Anak Yatim-Piatu, Lansia dan Disabilitas

Untuk itu, lansia yang sudah mengalami keterbatasan dalam bergerak dianjurkan memakai popok dewasa untuk mempermudah aktivitas ketika buang air agar tidak perlu banyak bergerak.

Brand Group Manager Confidence, Amelia Christine, mengungkapkan, penggunaan popok dewasa biasa digunakan akibat beberapa hal seperti inkontinensia urine, pembesaran prostat atau kerusakan otak pascastroke. Popok dewasa sangat berperan untuk mengurangi aktivitas bolak-balik ke toilet.

"Bagi lansia yang sedang istirahat di malam hari dan tidak bisa menahan buang air kecil dapat menggunakan popok dewasa sehingga tidak akan membasahi tempat tidur ketika buang air kecil di tempat," katanya baru-baru ini kepada wartawan.

Hanya saja, Amelia menyarankan agar lansia memilih popok dewasa yang memiliki lapisan yang bisa menyerap urine dan kotoran dengan baik sehingga dapat menjaga kulit tetap kering. "Pilihlah popok dewasa dengan daya serap baik dan pastikan ukuran popok yang dipilih pas, tidak kekecilan dan kebesaran, agar tidak terjadi bocor," ungkapnya.

Menurutnya, jika inkontinensia urine mampu menurunkan hubungan interaksi sosial dan interpersonal. "Inkontinensia urine ini bisa bikin orang minder atau gak percaya diri, terus bisa ngerasa malu juga untuk beraktivitas dengan orang banyak. Belum lagi jadi tidak mau kalau diajak berpergian jauh dan yang biasanya orangtua rasakan tuh menjadi takut merepotkan anak-anaknya,” ungkapnya .

Selain melakukan pengobatan ke dokter perlu sekali mengatasi dengan memilih popok dewasa dengan kualitas baik. "Confidence tipe perekat memiliki tiga varian cocok digunakan untuk lansia dengan kondisi tirah baring. Confidence Classic Day mempunyai penyerapan maksimal sehingga permukaannya cepat kering dan nyaman di siang hari," katanya.

Sementara, Confidence Classic Night memiliki daya tamping maksimal, pelindung samping antibocor dan mengandung ekstrak aloe vera agar cegah iritasi sehingga nyenyak semalaman. Confidence Premium Night berbahan clothlike yang selembut kain, mengandung ekstra aloe vera serta daya serap hingga 6x membuat lansia nyenyak semalaman, jelasnya.

"Untuk lansia yang masih aktif, berikan Confidence tipe celana yang daya tampungnya hingga 6x daya serap, berbahan lycra yang mengikuti bentuk tubuh dan pas di badan, serta dilengkapi SAP antibacteria yang mencegah timbulnya bakteri sehingga aman untuk kulit lansia," katanya.

Amelia menambahkan, Confidence memiliki standar kualitas yang baik untuk seluruh jenis produknya. "Sesuai namanya juga, kami ingin lansia yang menggunakan produk kami menjadi berani lebih percaya diri dalam melakukan aktivitas, hobi atau bakatnya sehari-hari."

Confidence telah tersetifikasi halal dan juga telah mendapatkan penghargaan Top Brand selama sembilan tahun berturut-turut dari 2012-2020 sebagai popok nomor satu pilihan konsumen, serta mendapatkan penghargaan Digital Popular Brand Award selama empat tahun berturut-turut untuk kategori popok dewasa di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengakses https://tanyaconfidence.com/.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: