Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kolaborasi Satu-satunya Jalan Keluar Hindari Krisis Global

Kolaborasi Satu-satunya Jalan Keluar Hindari Krisis Global Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kolaborasi antar Industri merupakan salah-satu yang menjadi jalan keluar untuk menghindari krisis global di mana semua negara mengalami dampaknya termasuk Indonesia.

Demikian yang disampaikan Asisten Deputi Pembiayaan Wirausaha Kementrian Koperasi dan UKM, Edhi Kusdiyarwoko pada acara Urbancity Indonesia Banking & Real Estate Awards 2022 di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Dia mengungkapkan, Kontribusi UMKM tercatat mencapai kisaran 61 persen terhadap PDB nasional dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja. Di setiap periode krisis, UMKM bahkan menjadi buffer, bersifat resilien, dan bisa pulih dengan baik. Untuk itu pihaknya mengajak industry properti untuk bermitra dengan UKM. Baca Juga: Saatnya UMKM Digitalisasi, Manfaatkan Marketplace Guna Dongkrak Penjualan!

“Saya mengajak industri properti untuk dapat melakukan kemitraan dengan UKM dalam ratai pasoknya, untuk bersama membangkitkan ekonomi nasional,” kata Edhi dalam sambutanya.

Dalam kesempatan yang sama, CEO PT Opatan Komunika Sejahtera, yang juga induk usaha Urbancity.id, Mukhtar Wijaya mengungkapkan, melalui acara ini, pihaknya ingin mengajak seluruh industri terkait untuk bersama, berkolaborasi menjadikan industri properti sebagai pemantik pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca pandemi covid-19.

“Kita ingin ajang ini sebagai upaya memperkuat kolaborasi yang telah terjalin makin membaiknya kondisi industry poperti saat ini. Kami berharap, melalui persembahan urbancity awards 2022 ini, akan memacu industri properti dan sector terkait lebih baik lagi menyongsong masa depan pasca pandemic,” ujar Mukhtar.

Mukhtar menegaskan, kolaborasi sangat diperlukan untuk menjaga momentum kebangkitan industri properti tanah air pascapandemi Covid-19. Pasalnya, saat ini kenaikan harga BBM dan krisis global diperkirakan akan berdampak pada industri properti

“Paling tidak, dampak yang mungkin akan terjadi adalah kenaikan harga tanah dan kenaikan hargta material. Lewat kolaborasi industri properti dan sektor terkait kita berhadap bisa melewati tantangan tersebut,” tuturnya. Baca Juga: Punya Potensi Naik Kelas, Investasi Properti di Karawang Kian Menjanjikan

Industri properti, lanjut Mukhtar memikili 174 sub-sektor dimana hamper semua lini terlibat, tak ketinggalan UKM. Menurut dia, kegiatan industri properti di Indonesia memiliki multiplier effect yang cukup besar terhadap kegiatan industri lainnya. "Ada 350 jenis UKM yang terlibat di sub-sektor Industri properti seperti furnitur dan kerajinan dekorasi rumah lokal," jelasnya.

Adapun dalam acara yang mengusung tema “Pemantik Pertumbuhan Ekonomi Pasca Pandemi” ini, terdapat 47 industri properti dan subsektor terkait mendapatkan penghargaan Urbancity Indonesia Banking & Real Estate Awards.

Keempat puluh tujuh penerima penghargaan tersebut terbagi dalam 12 kategori, mencakup Perusahaan Listed dan Nonlisted. Kemudian, kategori Kawasan Kota Mandiri, Landed Houses, Proyek Superblock, Building Material, Perusahaan Konsultan serta Kategori Lembaga Pembiayaan (Bank & Non-Bank), Lembaga Pemerintahan dan Asosiasi/ Organisasi serta kategori Tokoh / Personal yang berkontrubusi besar bagi pengembangan industri properti di Indonesia.

Media urbancity juga memberikan penghargaan Livetime Achievement kepada President Director PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, Jahja Setiaatmadja dan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bapak Basuki Hadimuljono.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: