Keragaman budaya Indonesia harus diperkenalkan sedini mungkin. Bukan hanya menanamkan begitu banyaknya budaya, tapi begitu banyak konten yang seharusnya diangkat melalui budaya digital.
"Kita di keluarga tentu sudah membekali anak-anak etika, norma, dan budaya bangsa Indonesia. Kita tidak bosan untuk menyampaikan," kata Ketua STIKOSA AWS, Dr. Meithiana Indrasari, ST., MM saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Kamis (15/9/2022).
Baca Juga: Mengangkat Kebudayaan Indonesia di Ranah Digital
Masifnya perkembangan teknologi informasi membuat budaya Indonesia seakan menghilang. Dunia digital masih menjadi panggung budaya asing. Imbasnya, banyak anak-anak sudah terpapar budaya asing sejak dini.
Orang tua, lanjut dia, tidak boleh bosan memberi pemahaman tidak apa mengonsumsi kebudayaan asing, karena dapat menambah wawasan. Anak juga harus diedukasi mengenai adanya perbedaan budaya.
Baca Juga: Pancasila Jadi Landasan Tetap Berbudaya di Era Digital
Pendamping UMKM, Business Owner Founder Erfa Handmade, CEO PT Erfa Karya Mandiri, MAFINDO, Kristien Mey Triyana, ST menambahkan, orang tua juga harus dituntut belajar lagi di tengah kemajuan teknologi. Orang tua harus melakukan pendekatan yang tepat untuk memberikan nasihat-nasihat.
"Orang tua bisa menetapkan satu hari khusus kumpul keluarga, misalnya Minggu. Kemudian, setiap malam makan bersama. Pada momen ini, orang tua harus berupaya masuk ke dunia anak-anak. Kita pun harus mau belajar. Sehingga ketika ingin melarang, kita tahu apa yang dilarang," kata Kristien.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: