SBY Bakal Turun Gunung untuk Persiapan Pilpres 2024, Denny Siregar: Seperti Seorang Bapak Kaya Raya yang Ingin Perusahaan Tetap Berjaya
Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
“Partai Demokrat pada tahun 2009 lalu benar-benar berpesta pora sampai lupa diri dan akhirnya ramai-ramai elit partainya terjerat korupsi,” tambahnya.
Di Pemilu tahun 2014, PDIP mendadak mengubah strategi dengan mengandalkan Jokowi sebagai striker. PDIP Perjuangan langsung melejit ke atas meninggalkan Demokrat yang sedang terpuruk karena citranya hancur lebur.
“Dari 20% suara suara Partai Demokrat anjlok separuhnya menjadi 10%. SBY kemudian gundah-gundala melihat kenyataan itu dan memanggil AHY untuk pulang kampung mengawal Partai Demokrat. Karena dikiranya wajah muda dan gantengnya AHY terlebih dengan background tentara akan mengangkat suara,” jelas Denny.
“Strategi SBY nggak bunyi juga di tahun 2019 suara Demokrat meluncur ke bawah di angka 7% suara saja,” tambahnya.
SBY menurut Denny kemudian resah dia menganggap bahwa anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ternyata masih belum matang untuk mengawal Partai Demokrat.
Baca Juga: Koalisi Partai Demokrat, NasDem, dan PKS, Duet Anies Baswedan-AHY Paling Rasional
“Maka sebagai bapak yang baik dan bijaksana beliau pun turun gunung untuk kembali mengawal Demokrat.” katanya.
“SBY ini seperti seorang bapak yang kaya raya yang ingin perusahaannya tetap berjaya dan memberikan kekuasaan lewat anaknya. Tetapi sayangnya karakter si anak masih belum kuat masih sangat manja dan bergantung pada keputusan orang tuanya maka apapun strategi AHY itu harus dikomunikasikan pada bapaknya,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty