Menuju KTT G20, Indonesia Kuatkan Komunikasi dengan Sejumlah Negara
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengajak Belanda dan India menyukseskan KTT G20 mendatang. Di sela High Level Week (HLW) Sidang Majelis Umum PBB ke-77 di New York, Retno bertemu dengan Menlu Belanda Wopke Hoekstra dan Menlu India Jaishanka.
Retno mengatakan, di tengah situasi dunia yang tengah kurang baik hingga mengalami tantangan dan rivalitas, Indonesia berharap bisa merealisasikan hasil kerja sama konkret dari berbagai forum multilateral. Ini termasuk KTT g20 mendatang hingga pertemuan lain.
Baca Juga: Bertemu Menlu Retno, Sekjen PBB Konfirmasi Hadir di KTT G20 Bali
"Di tengah situasi yang sangat sulit ini, Indonesia berharap agar semua negara anggota G20 terus melanjutkan kerja agar KTT G20 nanti dapat menghasilkan kerja sama konkret untuk membantu pemulihan ekonomi dunia," ujar Menlu Retno dalam pertemuan tersebut seperti dikutip pernyataan Kemenlu RI, Selasa (20/9/2022).
Hoekstra sepakat dengan harapan Indonesia tersebut dan menyampaikan dukungannya terhadap presidensi Indonesia.
"Belanda sangat ingin melihat kesuksesan Indonesia dalam memimpin G20," katanya.
Hoekstra juga mengakui kepemimpinan Indonesia dalam mengelola pertemuan-pertemuan G20 hingga kini.
"Pada pertemuan para Menlu G20 semisal, Indonesia berhasil menghadirkan semua menteri luar negeri negara anggota G20 dan negara undangan, untuk duduk dalam satu ruangan dan membahas isu-isu yang sangat sensitif," kata Hoekstra.
Kedua Menlu juga membahas persiapan KTT G20 yang akan dilakukan di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang. Belanda merupakan salah satu negara undangan G20 di bawah presidensi Indonesia. Perdana Menteri Belanda Mark Rutte direncanakan akan menghadiri KTT G20 di Bali.
Sementara itu dalam pertemuan terpisah, Retno dan Menlu India Jaishankar melakukan pembicaraan reguler mengenai G20. Hal ini mengingat India akan menerima tongkat presidensi dari Indonesia pada 16 November 2022 nanti.
"Diskusi regular ini diperlukan agar terjadi kesinambungan antara satu presidensi dengan presidensi berikutnya," kata Retno.
"Komunikasi seperti ini penting dilakukan dengan negara-negara anggota G20 agar presidensi G20 Indonesia dapat menghasilkan kerja sama konkrit yang tidak saja bermanfaat bagi negara anggota, namun bagi dunia," ujarnya melanjutkan.
Selain isu G20, kedua menlu juga melakukan pembahasan soal perkembangan di Myanmar. Indonesia dalam hal ini menyampaikan kekecewaan terhadap tidak adanya kemajuan yang signifikan pelaksanaan 5 Points Consensus (5PC) dan berharap India dapat melanjutkan dukungannya terhadap 5PC ASEAN.
Selain dengan India dan Belanda, Menlu Retno bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk mendiskusikan berbagai hal termasuk keketuaan Indonesia di G20.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: