Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Menjadi Digital Marketer Top dan Sukses, Profesi Keren di Dunia Digital yang Dicari Banyak Perusahaan

Cara Menjadi Digital Marketer Top dan Sukses, Profesi Keren di Dunia Digital yang Dicari Banyak Perusahaan Kredit Foto: Unsplash/TheRegisti

Digital marketing tak langsung menjual produknya, tetapi mereka melakukan strategi khusus yang berkolerasi dengan kehidupan sehari-hari. Sekalipun menjual produk secara langsung, mereka biasanya mengundang atau bekerja sama dengan influencer agar dapat terhubung langsung dengan fans mereka atau followers yang biasanya jutaan.

Dengan demikian, secara garis besar, channel digital marketing terdiri dari tiga jenis, yaitu:

1. Owned Media

Owned media adalah media digital yang sudah dimiliki oleh brand tersebut, misalnya website perusahaan, Instagram bisnis perusahaan, dan lain sebagainya. Mereka tak perlu membayar iklan untuk memasarkan produknya alias organik.

2. Paid Media

Kemudian selanjutnya adalah paid media yakni di mana sebuah brand melakukan iklan berbayar guna menjangkau pengguna lebih luas. Contohnya, Facebook dan Instagram Ads, serta Search Engine Marketing (SEM).

3. Earned Media

Earned media adalah saat di mana sebuah brand mendapatkan review dari customer, atau ketika brand tersebut di mention pengguna yang memiliki banyak pengikut, sehingga kemudian, brand tersebut dilihat pengguna lainnya.

4 Skills dan Mindset seorang Digital Marketer

1. Data Driven

Seorang digital marketer harus memiliki kemampuan untuk mengolah, menganalisa dan memanfaatkan data untuk dikembangkan agar upaya marketing berjalan lancar dan mencapai target audiens yang diharapkan.

2. Hand on

Seorang digital marketer harus memiliki kemauan untuk mau mencoba sesuatu yang baru atau ngulik sesuatu dan belajar lebih.

3. Growth Hacking

Seorang digital marketer harus memahami dan mampu melakukan testing atau eksperimen kepada audiens dengan segmentasi tertentu sebelum mengaplikasikannya ke iklan sebuah brand.

4. No Best Practice

Seorang digital marketer harus terbuka terhadap trend dan hal baru, bukan hanya terpaku pada 1 channel tertentu atau cara tertentu saja. Karena cara A untuk iklan A, belum tentu cocok untuk iklan B.

Menurut Gandhi, saat ia baru mulai belajar sebagai digital marketer, ia pertama kali mempelajari performance marketing dan melakukan A/B testing. Ia juga mencoba berbagai Google Ads (SEM) dan Facebook Ads, serta mengolah data dari paid ads performance. Dari situlah, Gandhi juga mempelajari Ad Platform Tools, Analytic Tools, Term and Stakeholder Management, dan lain sebagainya.

Video lengkapnya:

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: