Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heboh Dewan Kolonel Dukung Puan Maharani, Megawati Mengaku Sampai Kaget

Heboh Dewan Kolonel Dukung Puan Maharani, Megawati Mengaku Sampai Kaget Kredit Foto: Instagram/Megawati Soekarno Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mengenai perkembangan politik yang ada, muncul tim atau sekelompok orang mengatasnamakan “Dewan Kolonel” yang berisikan sejumlah anggota fraksi PDIP.

Dewan Keolonel ini dimaksudkan ingin membantu sosok Ketua DPP PDIP Puan Maharani agar bisa mendapat kepercayaan sehingga jalan menuju Pilpres 2024 bisa dilalui.

Mengenai heboh masalah ini, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto membantah adanya Dewan Kolonel di Fraksi PDIP DPR. Ia menceritakan, pemberitaan terkait hadirnya Dewan Kolonel itu juga membuat kaget Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Tadi pagi pun Ibu Mega ketika melihat di running text pada saat saya laporan ke beliau, beliau juga kaget dan kemudian ya akhirnya mendapat penjelasan bahwa tidak ada Dewan Kolonel," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga: Peluangnya Bikin Ngelus Dada, Rocky Gerung Sampai Sebut Maaf Soal Puan Maharani di Pilpres 2024: Bu Megawati Aja, Baru Satu Periode!

Ia sendiri sudah berkoordinasi dengan Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto dan Sekretaris Fraksi PDIP DPR Bambang Wuryanto terkait Dewan Kolonel. Ia memastikan, Dewan Kolonel yang disebut mendukung Ketua DPR Puan Maharani itu tidaklah benar.

"Enggak ada, kan saya sudah memberikan bantahan secara resmi bahwa Dewan Kolonel tidak ada. Karena kita adalah partai sebagai suatu institusi yang memperjuangkan kehendak rakyat," ujar Hasto.

"Mana ada di dalam partai struktur seperti militer. Jadi partai kan yang dikenal dewan pimpinan pusat partai, dewan pimpinan daerah, dewan pimpinan cabang, hingga anak ranting," sambungnya

Tanggapan Puan terhadap terbentuknya Dewan Kolonel dinilainya bukan merupakan bentuk dukungan. Pernyataan Puan disebutnya sebagai sesuatu yang tak melarang adanya kebebasan dalam berserikat dan berkumpul.

"Yang dimaksudkan Mbak Puan adalah kebebasan di dalam berserikat, berkumpul. Beliau ini kan sosok demokrat, sosok yang di dalam pengeritan sebagai Ketua DPR itu kan melihat berbagai bentuk aspirasi-aspirasi yang ada," ujar Hasto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: