Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sektor Pendidikan dan Kesehatan Bisa Membaik Lewat Pengalihan Subsidi BBM

Sektor Pendidikan dan Kesehatan Bisa Membaik Lewat Pengalihan Subsidi BBM Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Bidang Energi DPP Pandawa Nusantara, Mamit Setiawan menilai pengalihan subsidi BBM memiliki banyak manfaat. Selain untuk membangun rumah sakit, subsidi bisa dialihkan untuk membangun sekolah hingga beasiswa.

Mamit pun mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo yang telah mengalihkan subsidi BBM untuk hal yang lebih produktif dan tepat sasaran.

"Penghematan subsidi Rp100 triliun bisa dijadikan berupa beasiswa untuk rakyat. Bisa membiayai 8,3 juta (pelajar), untuk (pembangunan) rumah sakit, sekolah, daripada membakar uang APBN di jalan," ujar Mamit dalam diskusi virtual.

"Rp502,4 triliun ini bukan angka sedikit. Oleh karena itu perlu ada perubahan terhadap pemberian dan pola subsidi," kata Mamit melanjutkan.

Mamit menambahkan, subsidi BBM itu harus tepat sasaran dan diawasi agar tidak terjadi penyalahgunaan.

"Subsidi harus tepat sasaran dan untuk masyarakat kurang mampu. Bahwa ini harus diawasi untuk penyaluran BLT, BLU, BSU. Yuk dilakukan pengawasan mari melakukan pengawasan dan memastikan data harus tepat sasaran," ungkapnya.

Sementara itu, Sekjen DPP Pandawa Nusantara Faisal Anwar menyampaikan, bahwa bantuan sosial dalam bentuk alokasi subsidi BBM diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat.

“Program bantuan sosial senilai 24,17 triliun yang diperuntukkan untuk masyarakat penerima manfaat selama 4 bulan diharapkan dapat didistribusikan dengan baik dan tepat sasaran,” ujarnya.

Pemerintah telah mengumumkan pengalihan subsidi BBM pada 3 September 2022 yang lalu agar subsidi yang diberikan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran.

Anggaran subsidi tersebut dialihkan ke dalam bentuk bantuan sosial, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM dengan alokasi anggaran Rp12,4 triliun.

BLT BBM diberikan kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat sebesar Rp150 ribu per bulan selama empat bulan. Sedang BSU dengan alokasi anggaran Rp9,6 triliun diperuntukkan bagi 16 juta pekerja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: