Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bersejarah, Indonesia Untuk Pertama Kalinya Ikut Danai Program Tuberkulosis

Bersejarah, Indonesia Untuk Pertama Kalinya Ikut Danai Program Tuberkulosis Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia berkontribusi mendanai upaya global memerangi penyakit tubercolosis (Tb), HIV/AIDS, dan Malaria senilai US$15,5 juta pada 2023-2025 melalui lembaga kemitraan kesehatan Global Fund.

“Pemerintah Indonesia untuk pertama kalinya melangkah maju tidak hanya sebagai negara penerima tetapi juga sebagai negara donor kemitraan publik dan swasta,'' ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam Global Fund Seventh Replenishment Conference, New York, AS pada beberapa waktu lalu.

Dari US$15,5 Juta kontribusi Indonesia, sebesar US$10 juta diantaranya merupakan kontribusi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sementara itu sisanya merupakan kontribusi dari industri farmasi serta Yayasan di Indonesia seperti Kalbe Farma sebesar US$ 1,5 juta, Sinarmas sebesar US$ 2 juta, Tanoto Foundation US$ 1 juta, serta Paloma Foundation dan Peter Sand sebesar US$ 1 juta.

The Global Fund mengumpulkan dan menginvestasikan uang dalam siklus tiga tahun yang dikenal sebagai Replenishment. Pendekatan tiga tahun ini diadopsi pada tahun 2005 untuk memungkinkan pembiayaan yang lebih stabil dan dapat diprediksi bagi negara-negara dan untuk memastikan kelangsungan program yang berkelanjutan.

Sebanyak 48 negara dan lebih dari 25 sektor swasta berkontribusi dalam replenishment Global Fund untuk tiga tahun ke depan, dengan kontribusi total sebesar US$14,25 miliar. Indonesia sendiri sudah berkontribusi melalui replenishment sejak tahun 2014 melalui filantropis di tanah air.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: