Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ayah dari Wanita yang Siram Poster Xi Jinping dengan Tinta Mendadak Tewas di Penjara

Ayah dari Wanita yang Siram Poster Xi Jinping dengan Tinta Mendadak Tewas di Penjara Kredit Foto: Reuters/Selim Chtayti
Warta Ekonomi, Beijing -

Ayah dari seorang wanita yang dikirim ke rumah sakit jiwa karena merusak poster pemimpin Partai Komunis China (PKC) yang berkuasa Xi Jinping telah meninggal tiba-tiba dalam tahanan.

Dengan cepat, pihak berwenang China bergerak untuk mengkremasi jenazahnya di tengah kecurigaan kekerasan, lapor Radio Free Asia.

Baca Juga: Utas 'Investigasi' Kudeta China di Twitter Diliput Saluran TV India, Hasilnya Seperti Mempertontonkan Kebodohan

Pihak berwenang di provinsi Hunan, China tengah, memenjarakan Dong Yaoqiong di rumah sakit jiwa karena memercikkan tinta pada poster Presiden China Xi Jinping dalam protes yang disiarkan langsung di media sosial.

Ayahnya, Dong Jianbiao, ditahan oleh polisi setempat setelah dia berbicara tentang perawatannya, dan meninggal di penjara pada 23 September, situs web hak asasi Weiquanwang mengutip aktivis Chen Siming mengatakan.

"Chen sendiri ditahan setelah memberi tahu orang-orang tentang kematian Dong," kata laporan itu.

Menurut Chen, kerabat Dong mengatakan tubuhnya ditutupi tanda-tanda cedera ketika mereka pergi untuk mengidentifikasi dia di kamar mayat, dan bahwa pihak berwenang telah mengkremasi jenazahnya hanya lima hari kemudian.

Dong Yaoqiong dikirim untuk "perlakuan wajib" setelah dia menyiarkan video langsung dirinya memercikkan tinta pada poster Presiden Xi sebagai protes atas "tirani otoriter" pada 4 Juli 2018.

Dia kemudian berkomitmen sebagai pasien psikiatri di bangsal wanita di Rumah Sakit Zhuzhou No. 3 Hunan.

Dong Jianbiao, yang ditahan ketika dia mencoba mengunjunginya, telah menyarankan pihak berwenang untuk menekan ibunya untuk menandatangani surat komitmen.

Sepupu Dong Yaoqiong mengatakan kepada RFA bahwa pemakaman Dong berlangsung di kampung halamannya di Taoshui di daerah You Hunan, pada hari Senin.

"Pemakamannya hari ini -dia telah dikebumikan sekarang," kata sepupunya.

"Kamu tidak bisa masuk ke sana sekarang; ada penghalang jalan di semua persimpangan, dan mereka tidak membiarkan siapa pun lewat," tambahnya.

"Hanya anggota keluarga dan penduduk desa setempat dari kelompok etnis kami yang bisa melewatinya," kata sepupu itu.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: