Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Posisi Gak Menguntungkan, Singapura Berharap Amerika dan China Jaga Komunikasi Terbuka

Posisi Gak Menguntungkan, Singapura Berharap Amerika dan China Jaga Komunikasi Terbuka Kredit Foto: Wikimedia Commons/Nitroacid

“Generasi pemimpin saat ini di kedua sisi memahami taruhannya karena di kedua sisi, orang telah melihat seperti apa konflik itu dan mereka tidak ingin melihatnya terjadi dalam hidup mereka. Yang harus kita khawatirkan adalah … generasi berikutnya (yang) tumbuh di lingkungan yang sangat berbeda, baik di AS maupun China."

“Jika tidak ada kemampuan untuk koneksi dan komunikasi orang-ke-orang itu terjadi, sangat mudah untuk menggambarkan pihak lain sebagai orang jahat (dan) kami adalah orang baik,” lanjutnya.

“Dan (jika) kedua belah pihak melakukan itu, Anda memiliki seluruh generasi orang yang tumbuh dengan pemikiran seperti itu. Lalu apa yang terjadi 20 tahun dari sekarang (atau) 30 tahun dari sekarang?”

Oleh karena itu, tegas Mr Wong, menjaga jalur komunikasi dan menjalin kontak antar masyarakat itu penting.

“Karena ini semua tentang membangun kepercayaan dan Anda harus melakukannya pada tingkat strategis antara AS dan China,” tambahnya.

“Seperti kata pepatah, kepercayaan dibangun dengan susah payah setetes demi setetes, tetapi kepercayaan bisa hilang dalam ember dengan sangat cepat. Kami berharap kepemimpinan di kedua belah pihak memahami pentingnya membangun kepercayaan, baik untuk hari ini maupun untuk masa depan.”

Sesi dialog, yang dimoderatori oleh editor-at-besar Forbes Media Rich Karlgaard, juga menyentuh isu-isu seperti berkurangnya dukungan untuk globalisasi di dunia dan masa depan perjanjian perdagangan bebas.

Wong, yang juga Menteri Keuangan, menegaskan kembali pentingnya "eksistensial" perdagangan untuk Singapura dan kawasan.

Untuk yang terakhir, harapannya adalah kekuatan besar untuk melibatkan ASEAN dengan cara yang lebih konstruktif dan komprehensif, serta “atas kemampuannya sendiri, bukan melalui prisma hubungan AS-China atau persaingan AS-China”, katanya.

Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik yang baru, yang diluncurkan oleh Presiden AS Joe Biden, dapat menjadi platform bagi AS untuk melibatkan kawasan secara lebih komprehensif, meskipun “kuncinya adalah memastikan bahwa ini berlanjut melalui pemerintahan yang berbeda”, tambahnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: