Referendum Sukses, Zelensky Merasa Wilayah Ukraina Dicaplok Rusia: Dialog Tidak akan Terjadi
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan tegas menolak referendum yang diadakan di wilayah Zaporozhye dan Kherson Ukraina yang dikuasai Moskow, serta di Republik Rakyat Lugansk (LPR) dan Donetsk (DPR), untuk bergabung dengan Rusia.
Berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB melalui tautan video pada Selasa (27/9/2022), dia mendesak negara-negara di dunia untuk menolak hasilnya. Zelensky juga menegaskan kembali ancamannya untuk menghentikan kontak dengan Rusia jika mengakui hasil referendum.
Baca Juga: Referendum Sukses, Pembantu Biden: Ukraina, Silakan Pakai Senjata Barat untuk Melawan
“Pengakuan Rusia terhadap pseudo-referendum ini seperti biasa, implementasi dari apa yang disebut 'skenario Krimea' sekarang, upaya lain untuk mencaplok wilayah Ukraina, akan berarti bahwa kita tidak akan membicarakan apa pun dengan Presiden Rusia (Vladimir Putin)," kata Zelensky, mendesak "setiap negara di dunia" untuk mengirim pesan yang kuat terhadap tindakan Rusia.
Referendum berlangsung di seluruh wilayah yang dikuasai Rusia di tenggara Ukraina dan republik Donbass selama lima hari terakhir. Gagasan untuk bergabung dengan Rusia sangat didukung oleh penduduk setempat, menurut hasil resmi yang diumumkan Selasa malam.
Di Donetsk, sekitar 99,23% pemilih mendukung gagasan reunifikasi dengan Rusia, dengan Lugansk menunjukkan angka yang sedikit lebih rendah yaitu 98,42%.
Wilayah Zaporozhye sangat mendukung gagasan untuk berpisah dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia, dengan sekitar 93% pemilih mendukungnya. Beberapa 87% telah mendukung ide ini di Kherson Region juga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: