Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sempat Minta Izin Berobat ke Luar Negeri, Lukas Enembe Kini Sudah Membaik: 'Sedang Upaya Mendatangkan Dokter dari Singapura'

Sempat Minta Izin Berobat ke Luar Negeri, Lukas Enembe Kini Sudah Membaik: 'Sedang Upaya Mendatangkan Dokter dari Singapura' Kredit Foto: Suara.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Papua Lukas Enembe saat ini tengah terjerat kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek anggaran APBD. Meski demikian, Enembe telah mangkir sebanyak dua kali dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan alasan sakit parah.

Setelah sebelumnya sempat meminta izin kepada Presiden Jokowi untuk berobat ke luar negeri, Koordinator tim pengacara Gubernur Papua Lukas Enembe, Stevanus Roy Rening mengakui saat ini kondisi Enembe sudah membaik.

Baca Juga: Benhur Yaboisembut: Kelompok Manapun yang Lindungi Lukas Enembe Berarti telah Nikmati Uang Korupsi

"Memang dokter pribadi Gubernur Enembe saat ini sedang mengupayakan mendatangkan dokter yang menangani sakit beliau dari Singapura," kata Roy Rening kepada wartawan, di Jayapura, Rabu malam.

Ketika ditanya tentang pertemuan dengan Ketua Komnas HAM bertempat di rumah pribadi Gubernur Enembe di Koya, Kota Jayapura, Rabu ini, Roy mengaku Gubernur Enembe menyatakan dirinya sakit dan tidak bisa duduk banyak serta tergantung dokter pribadi.

Baca Juga: Tak Penuhi Panggilan KPK, Ada Indikasi Lukas Enembe Bepergian dengan Keluarga Pakai Pesawat Jet Pribadi

Ketua Komnas HAM juga sempat menanyakan tentang stroke yang dialami beliau serta perbincangan lainnya, karena ternyata keduanya sudah saling mengenal.

"Tidak ada pembicaraan detail dan kami tidak mengetahui langkah yang akan diambil Komnas HAM," ujar Roy Rening.

Selain bertemu dengan Ketua Komnas HAM, Gubernur Papua juga sempat berbicara dengan Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu melalui telepon seluler yang meminta Gubernur Enembe ke Jakarta untuk diperiksa.

Dokter KPK dan dokter IDI akan melakukan pemeriksaan dan nanti ada rekomendasi untuk berobat ke Singapura, kata Rening.Pembicaraan antara KPK (Asep Guntur) dengan Gubernur Enembe menggunakan telepon seluler milik Stevanus Roy Rening.

Baca Juga: Lukas Enembe Mangkir Dua Kali dari Panggilan KPK, Pengamat Sebut yang Rugi Diri Sendiri

Diakui, Direktur Penyidikan KPK juga menjelaskan KPK dalam melakukan penyelidikan ini tetap menghormati HAM, sehingga pihaknya berharap tidak ada lagi narasi Gubernur Papua dijemput paksa karena berdampak pada kesehatannya.

"Siapa yang akan bertanggung jawab bila tiba-tiba tensi Gubernur Enembe naik 200, karena sebelumnya beliau sudah empat kali mengalami stroke," ujarRoy Rening pula.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: