Kadernya Tersandung Masalah Korupsi, AHY Beber Lukas Enembe 4 Kali Terkena Stroke: Ada Keterbatasan dalam Berbicara
Drama penetapan tersangka terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi sorortan publik.
Sorotan publik makin menjadi-jadi saat Lukas Enembe mangkir dari panggilan untuk dilakukan pemeriksaan dengan alasan sakit. Bersamaan dengan itu, beredar foto dan video yang menunjukkan bagaimana Lukas Enembe sibuk bermain kasino di luar negeri. Hal tersebut pun dikomentari oleh Ade Armando.
Partai Demokrat sebagai kendaraan politik Lukas Enembe juga menjadi sorotan. Mengenai hal ini Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mulai angkat suara. AHY menegaskan sudah melakukan upAya komunikasi dengan Lukas Enembe.
“Sejak KPK menetapkan status tersangka kepada Pak Lukas, kami telah melakukan berbagai upaya untuk berkomunikasi dengan beliau, guna mengumpulkan informasi, meminta klarifikasi, dan mencari solusi terbaik,” ujar AHY sebagaimana dalam keterangan Pers resmi yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, dikutip Kamis (29/9/22).
AHY juga menuturkan memang ada kendala yang juga dialami mereka dalam meminta keterangan langsung dari Lukas Enembe.
Hal ini karena menurut AHY, Lukas Enembe punya masalah kesehatan yang serius di mana mengalami 4 kali stroke dalam 4 tahun ini.
“Memang ada kesulitan komunikasi dengan Pak Lukas, karena kondisi beliau yang sedang sakit. Dalam empat tahun ini, Pak Lukas sudah empat kali terkena serangan stroke. Sehingga beliau ada keterbatasan dalam berjalan maupun berbicara,” jelas AHY.
AHY juga menjelaskan mengenai upaya mereka dalam meminta keterangan langsung dari Lukas Enembe adalah karena mereka sudah punya pengalaman mengenai Lukas Enembe sendiri.
Pengalaman tersebut adalah upaya intervensi elemen negara terkait posisi wakil enembe di Papua serta beberapa masalah hukum terkait dugaan korupsi.
Karenanya AHY membeberkan sikap resmi Partai Demokrat sebagai berikut:
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto